Langsung ke konten utama

Yuk Mulai Berinvestasi !

Instagram

Apa itu Value Investing? Masih Relevan kah di Zaman Milenial Sekarang?

Pernah mendengar salah satu strategi investasi klasik, yaitu value investing?

Jika Sobat Investor pernah mendengarnya, selamat maka anda punya kesempatan bagus untuk mendapatkan profit yang besar di pasar saham. Bagi yang baru pertama sekali mendengarnya, jangan khawatir karena kita akan mencoba membahas Metode Investasi Value Investing di artikel ini.


Metode Investasi Value Investing pertama kali diperkenalkan oleh Benjamin Graham pada tahun 1930an ketika Great Depression melanda dunia.

Benjamin Graham juga merupakan guru dari Warren Buffet (Investor Saham Tersukses di Dunia).

Bapak Lo Kheng Hong yang merupakan salah satu investor saham tersukses di Indonesia, juga menggunakan value investing dalam membeli saham.

Pendekatan yang dilakukan dalam Value Investing adalah melihat valuasi saham yang akan dibeli.

Secara umum, Value Investing melihat Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV).

Walaupun secara lebih luas dan mendalam kita juga harus melihat prospek dan intangible asset (aset yang tak kasat mata) perusahaan. Banyak faktor yang bisa menyebabkan sebuah perusahaan akan berhasil atau gagal ke depannya.

Mari kita bahas Rasio Keuangan PER.

PER digunakan untuk membandingkan harga saham perusahaan saat ini dengan dibandingkan dengan keuntungan yang dihasilkan perusahaan tersebut (Earning Per Share = EPS).

Jika angka PER yang didapat lebih kecil dari perusahaan sejenis di industri yang sama, artinya perusahaan tersebut tergolong murah.

Untuk Rasio Price to Book Value (PBV), kalian bisa membaca nya pada artikel di bawah ini:

Cara menghitung Rasio Price to Book Value

Pertanyaannya adalah sering sekali saham yang sudah tergolong mahal, malah harganya terus naik dan saham yang dibilang murah malah tak naik2 harga saham nya.

Fenomena ini merupakan hal yang biasa di pasar modal, karena emosi dan harapan oleh para investor dan trader.

Kunci dalam membeli saham pada Value Investing adalah Kesabaran. Kita harus menunggu harga sahamnya menyentuh nilai wajar nya. Apakah kita memakai pendekatan PBV maupun PER.

Ingat ya teman-teman, tidak ada yang mutlak dalam suatu analisa. Sehingga kita harus membiasakan diri untuk memberikan Margin Of Error agar kesalahan yang kita lakukan tidak membuat kita bangkrut.

So, Menurut Kamu Saham apa nih yang tergolong murah dan punya prospek bagus ke depannya?

Komentar

Paling Banyak dibaca

Cara dan Langkah Membuka Akun Saham Online

Untuk membuka rekening saham online di Phillip Sekuritas Indonesia diperlukan beberapa syarat. Syarat-syarat membuka akun saham online yang harus dipenuhi adalah : 1. Foto KTP 2. Foto NPWP (Tidak Wajib) 3. Cover Depan Buku Tabungan (Jika menggunakan RDN Bank Mandiri dan Sinarmas)* *Khusus untuk yang ingin membuka Rekening Saham BCA dan Bank Permata, poin yg ketiga tidak diperlukan .  Yang penting kamu sudah mengingat nomor rekening BCA atau Permata nya. Nah satu keunggulan jika kamu sudah memakai rekening BCA atau rekening Bank Permata, kamu tidak perlu print dokumen fisik lagi. Jadi bisa langsung daftar sampai selesai semuanya full online. Jadi melalui handphone kamu, sekarang kamu bisa membuka akun saham online . Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah : 1. Mendownload Aplikasi Resmi Poems (Milik Phillip Sekuritas Indonesia)  Linknya ada disini : Aplikasi Saham 2. Setelah Download, Pilih Open Account. 3. Kemudian pada bagian Saya mengetahui POEMS dari Mitra  jangan lupa diisi

Apa itu Bank Buku I, II, III, dan IV?

Dalam dunia perbankan Indonesia, terdapat pembagian Bank menurut modal intinya. Terdapat 4 klasifikasi Bank, yaitu : 1. Bank Buku I 2. Bank Buku II 3. Bank Buku III 4. Bank Buku IV 1. Bank Buku I Bank yang modal intinya  sampai atau kurang dari Rp 1 Triliun. Bank Buku I merupakan Bank yang paling kecil dari keempat jenis Bank di atas. Contoh Bank Buku I : - Bank Maspion - Bank Sulut - Bank Artos - Bank Pundi - Bank Sampoerna - Bank NTB - Bank NTT - Bank Yogyakarta - Bank Dinar Indonesia - Bank Capital - Bank Harda Internasional 2. Bank Buku II Bank yang modal intinya Rp 1 Triliun sampai Rp 5 Triliun. Contoh Bank Buku II : - Bank Sinarmas - Bank Aceh - Bank Riau Kepri - Bank MNC Internasional - Bank BPD Bali - Bank Ekonomi - Bank Sumut - Bank Papua - Bank Nobu - Rabobank Indonesia  - Bank Artha Graha Internasional  - Bank Victoria 3. Bank Buku III Bank yang modal intinya  sampai atau kurang dari Rp5 Triliun sampai Rp30 Triliun. Contoh Bank Buku III : - B

Bagaimana bisa dapat uang alias untung di pasar saham?

Dalam investasi saham , ada 2 cara untuk kita mendapatkan uang, yaitu : 1. Capital Gain 2. Dividen Mari kita bahas satu per satu : Apakah itu Capital Gain? Capital Gain adalah meningkatnya sebuah nilai saham yang kita beli, sehingga kita bisa menjualnya di harga yang lebih tinggi.  Apakah ketika harganya tinggi sebuah saham harus dijual, tidak harus. Semua tergantung tujuan dan strategi masing-masing investor. Jadi selagi kita belum menjual sebuah saham, kita belum dianggap untung atau rugi. Yang Kedua Dividen. Dividen adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan karena menjalankan sebuah usaha dan keuntungan tersebut dibagikan kepada pemegang saham (shareholder), biasanya dibagikan setiap tahun atau 2x dalam setahun. Pembagian dividen bisa berupa uang tunai(cash)   maupun pembagian saham . Cash yang diberikan Per Lembar Saham,  Contoh : Dividen BBRI tahun ini sebesar Rp250/Lembar saham . Tinggal dikali saja berapa yang kalian dapatkan dengan cara berapa lembar saham yang kalian milik

Mindset Wajib Sebelum Memulai Investasi Saham

Sebuah tulisan yang sangat penting untuk disimak sebelum dirimu memulai investasi saham.  Di zaman digital dan serba canggih ini, dengan menggunakan smartphone kita, kita dapat mendapatkan informasi dengan cepat. Informasi itu membanjiri pikiran kita dengan sangat cepat dan banyak. Tidak seperti zaman dahulu dimana arus informasi sangat sedikit dan tersentralisasi. Kondisi ini seperti pisau bermata dua, di satu sisi kita sangat diuntungkan karena dengan memiliki banyak informasi, kita dapat banyak membaca dan menentukan pilihan investasi kita dengan tepat. Kita dapat membeli dan menjual saham dengan mudah hanya dengan handphone kita. Namun di sisi lain keadaan ini juga sering membuat kita galau karena fear (ketakutan) dan greed (keserakahan) sangat mudah kita konsumsi setiap hari. Perlu diingat di situasi ramainya investor ritel pada zaman sekarang, banyak juga company "bandel" yang hanya ingin mengambil uang ritel dari pasar saham tanpa memikirkan kelangsungan perusahaan ya

Investasi Tenang dan Cuan Berkat Moat Dalam Saham

Parit ekonomi (Moat Economic) adalah keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan untuk melindungi margin keuntungannya dari pesaing. Ini adalah keunggulan yang tidak mudah ditiru, sehingga menciptakan penghalang efektif terhadap persaingan, sehingga memungkinkan perusahaan menghasilkan keuntungan berlebih untuk memberikan hasil yang lebih besar kepada pemegang saham. Sebaliknya, bayangkan jika sebuah perusahaan tidak memiliki moat. Kelebihan keuntungan menarik persaingan seperti lebah ke dalam honeypot. Pada akhirnya kelebihan keuntungan ini akan dengan cepat dikompetisikan dan seringkali pemegang saham akan mendapatkan keuntungan yang pas-pasan. Untuk menemukan perusahaan yang dapat menambah kekayaan Anda selama beberapa dekade seperti yang dilakukan perusahaan seperti Sees’ Candies atau Geico yang diinvest oleh investor legendaris   Warren Buffett , pertama-tama kita perlu menentukan apakah mereka memiliki parit ekonomi yang tahan lama untuk melindungi margin keuntungannya. Mari