Langsung ke konten utama

Yuk Mulai Berinvestasi !

Instagram

Cara Mudah Menghitung Rasio Price to Book Value (PBV) Saham

Salah satu cara untuk mengukur valuasi alias mahal atau murah nya suatu saham adalah dengan melihat harga saham sekarang dibandingkan dengan nilai bukunya.

Tentu untuk mengetahui nilai buku suatu perusahaan, kita harus mengetahui beberapa elemen, yaitu :

1. Total Ekuitas yang dimiliki perusahaan (Ekuitas= Total Aset - Total Utang)

2. Jumlah Saham yang beredar

3. Harga Saham sekarang ini

Secara sederhana, Total Ekuitas adalah Nilai Buku Perusahaan. Kita bisa melihat nilai buku suatu perusahaan pada laporan keuangannya.

Sebagai contoh kasus :

Kita lihat Total Ekuitas PT. Adaro Energy di tahun 2020. Saya mengambil datanya dari sini :

Laporan Keuangan dan Tahunan Emiten Saham Indonesia

Tinggal piilih nama emitennya dan pilih tahun berapa.

Laporan di bawah dapat dilihat pada bagian : Laporan Perubahan Ekuitas

Total Ekuitas ADRO = 3.951.714 (dalam ribuan Dollar US)



Jumlah lembar saham yang beredar dapat dilihat pada bagian 
ekuitas di laporan keuangan (modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh). 

Modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh alias jumlah saham yang beredar = 31.985.962.000


Dari data di atas bisa, kita bisa mendapat Book Value Adaro Energy :

Book Value = Ekuitas : Jumlah Saham Beredar

3.951.714 : 31.985.962.000 = 0.12

Harga Saham ADRO (12 Maret 2021) = Rp1210, karena Lap Keu nya dalam USD, maka kita bagi saja harga Rp14.000, dengan anggapan 1 USD = Rp14.000 agar lebih mudah.
Sehingga harga saham ADRO menjadi USD0.086/lembar



Sehingga Rumus PBV nya adalah :

Rumus PBV = Harga Saham : Nilai Buku (Book Value)

0.086 : 0.12 = 0.71

Note: Saya sengaja membuat contoh yang USD agar ke depannya teman-teman tidak bingung lagi. Jika laporan keuangannya dalam mata uang Rupiah tentuk kita tidak perlu membagi dengan kurs.

Jika di atas 1, sering dikatakan sudah di atas nilai buku nya.
Tapi ingat guys, hal ini tidak berlaku absolut, bisa saja PBV nya di atas 1, namun atas dasar ekspektasi yang besar terhadap saham tersebut di masa depan, membuat PBV di atas 1 masih dikatakan murah.

Nah kalau kalian merasa ribet dengan hitungan di atas, kalian bisa lihat langsung di aplikasi saham atau sekuritas kalian. Biasanya ada kok PBV ditampilkan disana. Selamat Bekerja.


Komentar

Paling Banyak dibaca

Cara dan Langkah Membuka Akun Saham Online

Untuk membuka rekening saham online di Phillip Sekuritas Indonesia diperlukan beberapa syarat. Syarat-syarat membuka akun saham online yang harus dipenuhi adalah : 1. Foto KTP 2. Foto NPWP (Tidak Wajib) 3. Cover Depan Buku Tabungan (Jika menggunakan RDN Bank Mandiri dan Sinarmas)* *Khusus untuk yang ingin membuka Rekening Saham BCA dan Bank Permata, poin yg ketiga tidak diperlukan .  Yang penting kamu sudah mengingat nomor rekening BCA atau Permata nya. Nah satu keunggulan jika kamu sudah memakai rekening BCA atau rekening Bank Permata, kamu tidak perlu print dokumen fisik lagi. Jadi bisa langsung daftar sampai selesai semuanya full online. Jadi melalui handphone kamu, sekarang kamu bisa membuka akun saham online . Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah : 1. Mendownload Aplikasi Resmi Poems (Milik Phillip Sekuritas Indonesia)  Linknya ada disini : Aplikasi Saham 2. Setelah Download, Pilih Open Account. 3. Kemudian pada bagian Saya mengetahui POEMS dari Mitra  jangan lupa diisi

Apa itu Bank Buku I, II, III, dan IV?

Dalam dunia perbankan Indonesia, terdapat pembagian Bank menurut modal intinya. Terdapat 4 klasifikasi Bank, yaitu : 1. Bank Buku I 2. Bank Buku II 3. Bank Buku III 4. Bank Buku IV 1. Bank Buku I Bank yang modal intinya  sampai atau kurang dari Rp 1 Triliun. Bank Buku I merupakan Bank yang paling kecil dari keempat jenis Bank di atas. Contoh Bank Buku I : - Bank Maspion - Bank Sulut - Bank Artos - Bank Pundi - Bank Sampoerna - Bank NTB - Bank NTT - Bank Yogyakarta - Bank Dinar Indonesia - Bank Capital - Bank Harda Internasional 2. Bank Buku II Bank yang modal intinya Rp 1 Triliun sampai Rp 5 Triliun. Contoh Bank Buku II : - Bank Sinarmas - Bank Aceh - Bank Riau Kepri - Bank MNC Internasional - Bank BPD Bali - Bank Ekonomi - Bank Sumut - Bank Papua - Bank Nobu - Rabobank Indonesia  - Bank Artha Graha Internasional  - Bank Victoria 3. Bank Buku III Bank yang modal intinya  sampai atau kurang dari Rp5 Triliun sampai Rp30 Triliun. Contoh Bank Buku III : - B

Bagaimana bisa dapat uang alias untung di pasar saham?

Dalam investasi saham , ada 2 cara untuk kita mendapatkan uang, yaitu : 1. Capital Gain 2. Dividen Mari kita bahas satu per satu : Apakah itu Capital Gain? Capital Gain adalah meningkatnya sebuah nilai saham yang kita beli, sehingga kita bisa menjualnya di harga yang lebih tinggi.  Apakah ketika harganya tinggi sebuah saham harus dijual, tidak harus. Semua tergantung tujuan dan strategi masing-masing investor. Jadi selagi kita belum menjual sebuah saham, kita belum dianggap untung atau rugi. Yang Kedua Dividen. Dividen adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan karena menjalankan sebuah usaha dan keuntungan tersebut dibagikan kepada pemegang saham (shareholder), biasanya dibagikan setiap tahun atau 2x dalam setahun. Pembagian dividen bisa berupa uang tunai(cash)   maupun pembagian saham . Cash yang diberikan Per Lembar Saham,  Contoh : Dividen BBRI tahun ini sebesar Rp250/Lembar saham . Tinggal dikali saja berapa yang kalian dapatkan dengan cara berapa lembar saham yang kalian milik

Investasi Tenang dan Cuan Berkat Moat Dalam Saham

Parit ekonomi (Moat Economic) adalah keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan untuk melindungi margin keuntungannya dari pesaing. Ini adalah keunggulan yang tidak mudah ditiru, sehingga menciptakan penghalang efektif terhadap persaingan, sehingga memungkinkan perusahaan menghasilkan keuntungan berlebih untuk memberikan hasil yang lebih besar kepada pemegang saham. Sebaliknya, bayangkan jika sebuah perusahaan tidak memiliki moat. Kelebihan keuntungan menarik persaingan seperti lebah ke dalam honeypot. Pada akhirnya kelebihan keuntungan ini akan dengan cepat dikompetisikan dan seringkali pemegang saham akan mendapatkan keuntungan yang pas-pasan. Untuk menemukan perusahaan yang dapat menambah kekayaan Anda selama beberapa dekade seperti yang dilakukan perusahaan seperti Sees’ Candies atau Geico yang diinvest oleh investor legendaris   Warren Buffett , pertama-tama kita perlu menentukan apakah mereka memiliki parit ekonomi yang tahan lama untuk melindungi margin keuntungannya. Mari

Mindset Wajib Sebelum Memulai Investasi Saham

Sebuah tulisan yang sangat penting untuk disimak sebelum dirimu memulai investasi saham.  Di zaman digital dan serba canggih ini, dengan menggunakan smartphone kita, kita dapat mendapatkan informasi dengan cepat. Informasi itu membanjiri pikiran kita dengan sangat cepat dan banyak. Tidak seperti zaman dahulu dimana arus informasi sangat sedikit dan tersentralisasi. Kondisi ini seperti pisau bermata dua, di satu sisi kita sangat diuntungkan karena dengan memiliki banyak informasi, kita dapat banyak membaca dan menentukan pilihan investasi kita dengan tepat. Kita dapat membeli dan menjual saham dengan mudah hanya dengan handphone kita. Namun di sisi lain keadaan ini juga sering membuat kita galau karena fear (ketakutan) dan greed (keserakahan) sangat mudah kita konsumsi setiap hari. Perlu diingat di situasi ramainya investor ritel pada zaman sekarang, banyak juga company "bandel" yang hanya ingin mengambil uang ritel dari pasar saham tanpa memikirkan kelangsungan perusahaan ya