Langsung ke konten utama

Yuk Mulai Berinvestasi !

Instagram

3 Cara Simpel Cuan Saham dari Saham IPO

Banyak jalan menuju Roma, banyak pula cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan profit di pasar modal. Ada orang yang tetap cuan walaupun kerjaannya hanya menunggu suatu saham naik, ada pula yang trading dalam jangka waktu yang pendek dalam hitungan jam maupun menit. Nah ada pula yang cuan dari membeli saham2 IPO.

Membeli saham IPO memang sangat menarik untuk dibahas. Buat yang belum tahu, saham2 IPO adalah saham yang baru pertama sekali listing di Bursa Efek Indonesia alias saham2 baru. Apa yang harus kita lakukan sebelum membeli saham2 IPO?


Tentu saja kita sudah harus memiliki akun saham terlebih dahulu. Akun saham bisa digunakan untuk membeli saham (termasuk saham2 IPO), reksadana, obligasi negara (surat utang negara), maupun obligasi perusahaan (surat utang perusahaan).

Bagi kamu yang mau buka akun saham pertama sekali maupun jika mau buka akun saham lagi untuk diversifikasi portfolio, kamu bisa klik langkah2 di link di bawah ini. Jika ada yang kurang jelas, kamu bisa contact saya di nomor 0812-6173-9033 (Harri Pranata).

Buka Akun Saham Phillip Sekuritas Online

Di Phillip Sekuritas seperti supermarket pasar moda, kamu bisa membeli segala macam produk pasar modal disana. Fee nya juga murah hanya 0.15 (beli) dan 0.25 (jual).

Kali ini topik bahasan kita membahas tentang bagaimana mendapatkan untung atau profit dari saham2 IPO. Dari pengalaman yang selama ini saya rasakan, saya bisa merangkumnya untuk teman-teman. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan :

1. Rajin membaca dan mencari tahu informasi

Rajin membaca merupakan suatu kewajiban bagi seorang investor saham. Ada beberapa pertanyaan dan aksi yang harus kita cari tahu sebelum membeli saham IPO :

-Saham IPO apa yang akan listing di minggu ini? 

-Siapa konglomerat / grup perusahaan yang berada di balik saham IPO tersebut? seperti selama ini saham-saham Pak Prajogo Pangestu menjadi favorit para ritel sekarang karena sering memberikan cuan yang besar

-Bagaimana historis konglomerat tersebut di pasar modal?

-Cek sekuritas yang menjadi penjamin emisi saham IPO tersebut. Apakah sekuritas tersebut sering memberikan cuan ke ritel? hehe.

-Untuk dana IPO tersebut dikumpulkan oleh perusahaan? Untuk membayar hutang kah? Untuk membeli aset bagi pemilik perusahaan? atau untuk ekspansi perusahaan.

-Baca prospektus perusahaan secara detail. Prospektus perusahaan lah yang memberikan gambaran besar bagaimana perusahaan tersebut.

2. Mindset saham IPO yang benar

Jangan memaksakan cuan secara brutal, karena ingin untung besar lalu mengabaikan resiko yang sudah ada. Penting untuk diingat, bahwa membeli saham IPO tidak selamanya cuan. Ada pula saham IPO yang di hari pertama langsung ARB (Auto Rejection Bawah) , dan ARB seterusnya tanpa tahu kapan naik kembali. Mindset ini penting agar kita tetap memikirkan resiko terhadap portfolio kita.

3. Cerdik dalam Alokasi dana

Dalam membeli saham IPO, kita tidak tahu berapa banyak jatah yang diberikan perusahaan kepada kita. Misalnya kita memesan 100 lot, belum tentu kita akan diberikan 100 lot. Bisa saja kita hanya diberikan 3 lot, artinya apa? Kita benar2 harus memperhitungkan dengan matang berapa dana yang akan kita masukin ke saham-saham IPO tersebut. Apalagi biasanya sering sekali saham-saham IPO listing secara bersamaan, tentunya kita menjadi bingung mau beli saham yg mana dan jumlah uang nya berapa.

Coba bayangin kalian beli saham A 100 lot saham IPO, dan beneran dikasi 100 lot lalu ARB berjilid2 dan uang kalian minus 3 juta. Anggap saja total uang kalian disitu sebesar 10 juta dan turun terus. Sementara Saham B, dari kalian masukin 10 juta juga, ternyata hanya dikasi 100rb dan sahamnya naik terus berminggu-minggu. Total profit kalian anggap 200% yaitu 200rb.

Dari ilustrasi di bawah ini, kalian sudah boncos sekitar 2.8 juta. Nah penting sekali bukan alokasi dana yang kita lakukan. Seandainya kita ragu dengan Saham A, seharusnya kita invest dana Rp1 juta aja. Anggap kita hanya diberikan penjatahan 200rb, ya sudah ikhlas saja. ternyata turun terus. Walaupun ternyata naik, toh bukan suatu keuntungan yang jelek kan?

Demikianlah 3 cara simpel cuan dari saham IPO, ini merupakan pengalaman penulis sendiri. Kalian boleh sharing tentang cara-cara baru di kolom komentar atau tidak setuju dengan yang penulis sampaikan.

Boleh sharing tulisan ini ke orang-orang dekat kalian, agar lebih bijak dalam membeli saham-saham IPO.

Komentar

Paling Banyak dibaca

Daftar Perusahaan Manufaktur Tbk yang Melantai di Bursa Efek Indonesia

Pada dasarnya perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi, artinya perusahaan-perusahaan ini memproduksi barang mentah, barang setengah jadi, maupun barang jadi. Penasaran nih dengan daftar saham-saham yang merupakan produsen di Indonesia, yuk kita lihat pembagiannya. Bursa Efek Indonesia (BEI) membagi perusahaan manufaktur menjadi tiga bagian : 1. Sektor Industri Dasar dan Kimia 2. Sektor Industri Aneka 3. Sektor Industri Barang Konsumsi OK. Kita bahas satu per satu ya. mulai dari Sektor Industri Dasar dan Kimia. 1. Sektor Industri Dasar dan Kimia terdiri lagi dari 8 sub-sektor yaitu : a. Sub Sektor Semen Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) b. Sub Sektor Keramik Porselin dan Kaca Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA) Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) Inti Keram...

Ringkasan Buku The Intelligent Investor karya Benjamin Graham

Jika kamu harus memilih 1 buku yang wajib dibaca oleh seorang investor saham, maka buku itu adalah The Intelligent Investor karya Benjamin Graham Buku tersebut ditulis oleh gurunya Warren Buffett yaitu Benjamin Graham pada tahun 1949. Ringkasan Lengkap Buku "The Intelligent Investor" oleh Benjamin Graham Buku The Intelligent Investor karya Benjamin Graham adalah salah satu buku klasik dalam dunia investasi. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1949 dan telah menjadi panduan bagi banyak investor, termasuk Warren Buffett. Buku ini berfokus pada prinsip investasi yang cerdas, yang menekankan pentingnya analisis fundamental dan pengelolaan risiko yang hati-hati. Berikut adalah ringkasan lengkap dan mudah dimengerti dari buku The Intelligent Investor . 1. Konsep Investasi dan Spekulasi Graham membedakan antara investasi dan spekulasi . Investasi adalah pembelian aset yang memberikan pengembalian yang wajar dengan risiko yang terkendali, sedangkan spekulasi adalah tindaka...

Peran Danantara dalam Pasar Modal Indonesia

Iklim investasi dapat berubah sangat cepat, salah satu contohnya akibat perubahan politik. Pada zaman Presiden sebelumnya yaitu di zaman Jokowi, Kementrian BUMN memegang peranan sangat penting dalam mengatur segala hal tentang Badan Usaha Milik Negara. Namun di zaman Prabowo, peran itu sudah dialihkan secara perlahan ke Danantara. Orang-orang yang tadinya berkuasa di Bank2 plat merah bisa saja diganti atas dasar politik. Bukan hanya bank2 milik negara, BUMN lainnya seperti Pertamina, PLN, dll juga sudah pasti akan disesuaikan dengan kepentingan pengelolaan Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Danantara . Tujuaannya apa? Sebagai contoh kecil tentang besarnya dividen yang akan dibagikan kepada Pemegang Saham dan arah kebijakan perusahaan ke depannya. Lihat saja contoh di atas, pemegang saham mayoritas Bank BRI bukan lagi Negara Republik Indonesia , melainkan PT Danantara Asset Management . Danantara bisa menggunakan dividen yang dihasilkan perusahaan2 BUMN dengan bijak untuk mendapatkan ti...

Prospek Saham Bank Big Four : BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI di tengah penurunan harga saham

Ketika artikel ini ditulis, saham2 perbankan besar Indonesia mengalami koreksi yang cukup dalam. Harga saham bank-bank besar BUMN Indonesia seperti : Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BNI harganya mengalami penurunan yang lumayan sekitar 20% jika dihitung dari awal tahun 2025. Bank swasta terbesar di Indonesia dari segi kapitalisasi, seperti Bank BCA , juga mengalami penurunan harga saham yang lumayan. Banyak yang berasumsi bahwa penurunan ini terjadi karena pemerintah sebagai pemegang saham terbesar di saham bank BUMN, jauh lebih banyak ikut campur dalam hal dividen saham yang dihasilkan. Jika dahulu, dividen bank BUMN langsung disetorkan ke kas negara, sekarang ini  dividen BUMN wajib disetorkan ke Badan Pengelola Investasi (BPI) yaitu Danantara . Tugas Danantara adalah menginvestasikan kembali dividen tersebut agar menghasilkan profit bagi negara. Hal ini sebenarnya adalah tujuan yang baik. Namun investor banyak mempertanyakan tentang transparansi Badan Pengelola Investasi ini...