Langsung ke konten utama

Yuk Mulai Berinvestasi !

Instagram

Transaksi Saham Kena Biaya Materai Rp10.000?

Ramai diberitakan di media massa bahwa otoritas bursa akan mengenakan biaya Trade Confrimation sebesar Rp10.000 per email yang diterima nasabah setiap harinya. 

Maksudnya bagaimana sih sobat investor?
Coba kita jelaskan secara mendalam ya guys.



Jadi begini Sob, ketika kita melakukan transaksi di bursa baik itu buy(beli) atau sell(jual) kita akan dikenakan beberapa biaya, yaitu :

1. Brokerage Fee ( Fee Broker )
Biaya ini adalah biaya yang kita bayarkan ke Sekuritas tempat kita membuka akun saham. Biayanya bervariasi ada yang dari rentang 0.15%-0.35% sudah termasuk pajak.
Contoh : Fee Beli 0.18%, maka Fee Jual 0.28%. 

2. Pajak Penghasilan (Pph)
Mengapa fee jual lebih mahal?
Karena di setiap penjualan, kita akan dikenakan potongan Pajak Penghasilan Perseorangan, yaitu sebesar 0.1% dari nilai Bruto Penjualan saham. Jadi fee sekuritas untuk jual selalu lebih mahal dari fee beli nya.

3. Biaya Levy
Biaya Levy adalah biaya yang kita bayarkan ke Otoritas Bursa Indonesia. Dalam hal ini, kita membayarkan kepada Bursa Efek Indonesia yang sudah memfasilitasi perdagangan bursa saham, reksadana, dan obligasi.
Besaran biaya transaksi BEI atau IDX Levy adalah 0,04% dari nilai transaksi yang terdiri dari BEI (0,018%), KSEI (0,003%), Biaya kliring KPEI (0.009%), serta dana jaminan KPEI (0.01%).

4. PPN
Setiap transaksi membeli atau menjual saham akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Besar biaya PPN yang dikenakan kepada nasabah adalah 0.03% dari total transaksi yang dilakukan pada setiap hari nya.

Nah, peraturan terbaru yang mengenakan biaya Rp10.000 per trade confirmation yang diterima nasabah sekuritas pada email adalah transaksi yang dilakukan di atas Rp10 juta secara gross diluar biaya broker (poin nomor 1) dan biaya levy. 

Wah jadi makin berat nih biaya bagi retail2 kecil.
Kalau retail2 kecil yang transaksi nya tidak terlalu banyak, kalian bisa melakukan diversifikasi dengan membuka akun di sekuritas lain.

Bagi teman-teman yang ingin membuka akun di Phillip Sekuritas, bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini:


Jangan lupa untuk Whatsapp saya juga ya, biar kita bisa berkenalan lebih lanjut

Komentar

Paling Banyak dibaca

Daftar Perusahaan Manufaktur Tbk yang Melantai di Bursa Efek Indonesia

Pada dasarnya perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi, artinya perusahaan-perusahaan ini memproduksi barang mentah, barang setengah jadi, maupun barang jadi. Penasaran nih dengan daftar saham-saham yang merupakan produsen di Indonesia, yuk kita lihat pembagiannya. Bursa Efek Indonesia (BEI) membagi perusahaan manufaktur menjadi tiga bagian : 1. Sektor Industri Dasar dan Kimia 2. Sektor Industri Aneka 3. Sektor Industri Barang Konsumsi OK. Kita bahas satu per satu ya. mulai dari Sektor Industri Dasar dan Kimia. 1. Sektor Industri Dasar dan Kimia terdiri lagi dari 8 sub-sektor yaitu : a. Sub Sektor Semen Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) b. Sub Sektor Keramik Porselin dan Kaca Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA) Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) Inti Keram...

Ringkasan Buku The Intelligent Investor karya Benjamin Graham

Jika kamu harus memilih 1 buku yang wajib dibaca oleh seorang investor saham, maka buku itu adalah The Intelligent Investor karya Benjamin Graham Buku tersebut ditulis oleh gurunya Warren Buffett yaitu Benjamin Graham pada tahun 1949. Ringkasan Lengkap Buku "The Intelligent Investor" oleh Benjamin Graham Buku The Intelligent Investor karya Benjamin Graham adalah salah satu buku klasik dalam dunia investasi. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1949 dan telah menjadi panduan bagi banyak investor, termasuk Warren Buffett. Buku ini berfokus pada prinsip investasi yang cerdas, yang menekankan pentingnya analisis fundamental dan pengelolaan risiko yang hati-hati. Berikut adalah ringkasan lengkap dan mudah dimengerti dari buku The Intelligent Investor . 1. Konsep Investasi dan Spekulasi Graham membedakan antara investasi dan spekulasi . Investasi adalah pembelian aset yang memberikan pengembalian yang wajar dengan risiko yang terkendali, sedangkan spekulasi adalah tindaka...

3 Cara Simpel Cuan Saham dari Saham IPO

Banyak jalan menuju Roma, banyak pula cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan profit di pasar modal. Ada orang yang tetap cuan walaupun kerjaannya hanya menunggu suatu saham naik, ada pula yang trading dalam jangka waktu yang pendek dalam hitungan jam maupun menit. Nah ada pula yang cuan dari membeli saham2 IPO. Membeli saham IPO memang sangat menarik untuk dibahas. Buat yang belum tahu, saham2 IPO adalah saham yang baru pertama sekali listing di Bursa Efek Indonesia alias saham2 baru. Apa yang harus kita lakukan sebelum membeli saham2 IPO? Tentu saja kita sudah harus memiliki akun saham terlebih dahulu. Akun saham bisa digunakan untuk membeli saham (termasuk saham2 IPO) , reksadana, obligasi negara (surat utang negara) , maupun obligasi perusahaan (surat utang perusahaan). Bagi kamu yang mau buka akun saham pertama sekali maupun jika mau buka akun saham lagi untuk diversifikasi portfolio, kamu bisa klik langkah2 di link di bawah ini. Jika ada yang kurang jelas, kamu bisa contact say...

Peran Danantara dalam Pasar Modal Indonesia

Iklim investasi dapat berubah sangat cepat, salah satu contohnya akibat perubahan politik. Pada zaman Presiden sebelumnya yaitu di zaman Jokowi, Kementrian BUMN memegang peranan sangat penting dalam mengatur segala hal tentang Badan Usaha Milik Negara. Namun di zaman Prabowo, peran itu sudah dialihkan secara perlahan ke Danantara. Orang-orang yang tadinya berkuasa di Bank2 plat merah bisa saja diganti atas dasar politik. Bukan hanya bank2 milik negara, BUMN lainnya seperti Pertamina, PLN, dll juga sudah pasti akan disesuaikan dengan kepentingan pengelolaan Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Danantara . Tujuaannya apa? Sebagai contoh kecil tentang besarnya dividen yang akan dibagikan kepada Pemegang Saham dan arah kebijakan perusahaan ke depannya. Lihat saja contoh di atas, pemegang saham mayoritas Bank BRI bukan lagi Negara Republik Indonesia , melainkan PT Danantara Asset Management . Danantara bisa menggunakan dividen yang dihasilkan perusahaan2 BUMN dengan bijak untuk mendapatkan ti...

Prospek Saham Bank Big Four : BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI di tengah penurunan harga saham

Ketika artikel ini ditulis, saham2 perbankan besar Indonesia mengalami koreksi yang cukup dalam. Harga saham bank-bank besar BUMN Indonesia seperti : Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BNI harganya mengalami penurunan yang lumayan sekitar 20% jika dihitung dari awal tahun 2025. Bank swasta terbesar di Indonesia dari segi kapitalisasi, seperti Bank BCA , juga mengalami penurunan harga saham yang lumayan. Banyak yang berasumsi bahwa penurunan ini terjadi karena pemerintah sebagai pemegang saham terbesar di saham bank BUMN, jauh lebih banyak ikut campur dalam hal dividen saham yang dihasilkan. Jika dahulu, dividen bank BUMN langsung disetorkan ke kas negara, sekarang ini  dividen BUMN wajib disetorkan ke Badan Pengelola Investasi (BPI) yaitu Danantara . Tugas Danantara adalah menginvestasikan kembali dividen tersebut agar menghasilkan profit bagi negara. Hal ini sebenarnya adalah tujuan yang baik. Namun investor banyak mempertanyakan tentang transparansi Badan Pengelola Investasi ini...