Langsung ke konten utama

Yuk Mulai Berinvestasi !

Instagram

Apa Itu Inflasi dan Apa yang Menyebabkan Terjadinya Inflasi?

Media sangat sering menggunakan kata inflasi dalam berita-berita ekonomi yang beredar di Internet. Kita sebagai umat awam dalam bidang ekonomi sering tidak ambil pusing dengan istilah-istilah ekonomi yang sering sekali membuat kita puyeng. Banyaknya masalah dalam kehidupan ditambah lagi dengan istilah ekonomi yang bikin kita mules.

Inflasi adalah kenaikan harga bahan-bahan pokok yang menyebabkan efek domino naiknya semua harga barang-barang dan jasa. Inflasi yang tinggi menyebabkan purchasing power (kekuatan pembelian) dari sebuah mata uang menjadi lemah.


Secara sederhana, uang sebesar Rp10.000 jika dibelanjakan di tahun 1990an maka kita dapat memborong banyak belanjaan di supermarket. Sedangkan sekarang dengan uang Rp10.000 kita mungkin hanya bisa mendapatkan nasi bungkus yang sangat sederhana. Bahkan di beberapa daerah sudah tidak cukup lagi uang Rp10.000 untuk membeli sebungkus nasi.

Begitulah logika inflasi yang sangat mudah untuk kita mengerti. 
Inflasi biasanya pasti selalu terjadi dalam masa panjang dan secara perlahan. 
Sadar atau tidak sadar uang cash yang kita pegang sekarang, kekuatannya akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu.

Sering sekali ungkapan yang kita dengar dari Para Pakar Investasi bahwa :
Cash is Trash (Uang Kas adalah Sampah).

Karena jika kita menimbun uang cash yang banyak dalam jangka panjang, maka nilai uang kita akan semakin turun walaupun secara nominal nilai yang tertera masih tetap. Oleh karena itu, kita harus menjaga uang kita dengan membeli aset yang dapat setidaknya "mengamankan" nilai uang yang kita punya. Investasi yang biasanya dilakukan adalah dengan membeli properti, saham, obligasi, reksadana, dll.

Coba bayangin jika inflasi per tahun 3% maka artinya power uang kita berkurang sekitar 3%. Dalam 10 tahun maka kekuatan uang yang kita miliki berkurang 3%x10 = 30%. Jika kita memiliki uang Rp100 juta sekarang, maka kekuatannya 10 tahun lagi hanya Rp70 juta.

Apa sih yang menyebabkan Inflasi?

1. Demand lebih besar daripada supply
Permintaan yang tinggi akan suatu barang lebih tinggi dibandingkan ketersediaan barang tersebut dapat menyebabkan kelangkaan dan membuat harga menjadi semakin mahal.

2. Meningkatnya biaya produksi (Production Cost)
Meningkatnya biaya upah dan bahan-bahan dasar untuk produksi membuat produsen mau tidak mau menaikkan harga barang jadi agar kegiatan bisnis dapat survive dan berjalan terus.

3. Jumlah uang yang beredar semakin banyak
Semakin banyak jumlah uang yang beredar di masyarakat maka kemungkinan terjadinya inflasi sangat tinggi. Kasus ini seperti terjadi di Amerika Serikat dimana pemerintah selalu melakukan "printing money" untuk mengatasi krisis ekonomi. Amerika Serikat dapat melakukan printing money karena mayoritas negara di dunia menggunakan mata uang USD dalam perdagangan. Namun efek yang dirasakan pasti akan terjadi, yaitu inflasi yang tinggi.

So guys, gak bingung lagi bukan ketika mendengar kata inflasi?

Komentar

Paling Banyak dibaca

Daftar Perusahaan Manufaktur Tbk yang Melantai di Bursa Efek Indonesia

Pada dasarnya perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi, artinya perusahaan-perusahaan ini memproduksi barang mentah, barang setengah jadi, maupun barang jadi. Penasaran nih dengan daftar saham-saham yang merupakan produsen di Indonesia, yuk kita lihat pembagiannya. Bursa Efek Indonesia (BEI) membagi perusahaan manufaktur menjadi tiga bagian : 1. Sektor Industri Dasar dan Kimia 2. Sektor Industri Aneka 3. Sektor Industri Barang Konsumsi OK. Kita bahas satu per satu ya. mulai dari Sektor Industri Dasar dan Kimia. 1. Sektor Industri Dasar dan Kimia terdiri lagi dari 8 sub-sektor yaitu : a. Sub Sektor Semen Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) b. Sub Sektor Keramik Porselin dan Kaca Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA) Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) Inti Keram...

Ringkasan Buku The Intelligent Investor karya Benjamin Graham

Jika kamu harus memilih 1 buku yang wajib dibaca oleh seorang investor saham, maka buku itu adalah The Intelligent Investor karya Benjamin Graham Buku tersebut ditulis oleh gurunya Warren Buffett yaitu Benjamin Graham pada tahun 1949. Ringkasan Lengkap Buku "The Intelligent Investor" oleh Benjamin Graham Buku The Intelligent Investor karya Benjamin Graham adalah salah satu buku klasik dalam dunia investasi. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1949 dan telah menjadi panduan bagi banyak investor, termasuk Warren Buffett. Buku ini berfokus pada prinsip investasi yang cerdas, yang menekankan pentingnya analisis fundamental dan pengelolaan risiko yang hati-hati. Berikut adalah ringkasan lengkap dan mudah dimengerti dari buku The Intelligent Investor . 1. Konsep Investasi dan Spekulasi Graham membedakan antara investasi dan spekulasi . Investasi adalah pembelian aset yang memberikan pengembalian yang wajar dengan risiko yang terkendali, sedangkan spekulasi adalah tindaka...

Compound Interest membutuhkan waktu untuk bertumbuh

Bayangkan Anda sedang berjalan ke Hutan Bambu Arashiyama di Kota Kyoto Jepang . Bambu yang menjulang setinggi 30 meter, kokohnya bamu hijau yang tenang. Sungguh luar biasa dan menakjubkan sejauh mata memandang. Namun, hutan bamu ini tidak muncul begitu saja dalam semalam. Hutan Bambu Arashiyama di Kyoto, Jepang Selama tiga hingga lima tahun pertama, tanaman bambu mendedikasikan dirinya untuk mengembangkan sistem akar yang kuat di bawah tanah. Memang tidak terlihat di permukaan, namun ini meletakkan dasar bagi sesuatu yang luar biasa. Lalu, secara ajaib , bambu tersebut tumbuh hingga setinggi 1 meter setiap hari. Pertumbuhan pesat ini, setelah bertahun-tahun penuh kesabaran dan perkembangan yang tak terlihat, mengubah daerah di sekitarnya. Untuk menambah kekayaan diperlukan mindset yang sama. Pada awalnya, usaha Anda mungkin tampak sia-sia. Meskipun menabung, berinvestasi, dan menunggu, Anda hanya melihat sedikit kemajuan yang terlihat. Ini bisa membuat frustrasi dan mengecewakan. Namun...

Analisa Saham Bank BRI BBRI Tanggal 17 Januari 2025

Analisis Saham BBRI pada 17 Januari 2025: Potensi, Kinerja, dan Prospek ke Depan Pendahuluan Pada tanggal 17 Januari 2025, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi sorotan para investor dan analis di pasar modal Indonesia. Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia dengan segmen pasar yang sangat luas, BBRI telah menjadi pilihan utama bagi banyak investor yang mencari kestabilan dan potensi pertumbuhan jangka panjang. Saham BBRI merupakan salah satu saham blue-chip yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bank BRI, yang memiliki jaringan cabang yang sangat besar di seluruh Indonesia, khususnya di daerah-daerah pedesaan, telah lama dikenal dengan komitmennya untuk mendukung sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Namun, bagaimana kinerja saham BBRI pada 17 Januari 2025 dan prospek ke depannya? Artikel ini akan membahas secara mendalam. 1. Kinerja Saham BBRI pada 17 Januari 2025 Pada 17 Januari 2025, harga saham BBRI menunjukkan pergerakan yang relatif stab...

Saham EBT (Energi Baru Terbarukan) Bisa Cuan di 2024?

Sektor energi merupakan salah satu sektor yang sering 'hot' di bursa saham. Maklum saja, harga komodistas yang sangat volatile membuat pergerakan harga saham di sektor ini sering naik atau turun drastis. Energi Baru Terbarukan sangat didukung oleh pemerintah untuk mendukung Net Zero Emission (NZE). Di artikel ini, kita akan membahas saham-saham apa saja yang ikut ambil bagian dalam EBT. 1. Kencana Energi Lestari (KEEN) PT. Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) didirikan dengan nama PT. Citra Alam Pratama pada tanggal 5 Mei 2008. Para pemegang saham menyetujui perubahan nama Perusahaan menjadi PT. Kencana Energi Lestari pada 10 September 2018.  Ruang Lingkup kegiatan Perusahaan terdiri dari layanan, listrik, konstruksi, perdagangan, industri, investasi, dan transportasi. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2008. Pihak pengendali utama Perusahaan adalah Henry Maknawi dan keluarga.  Perusahaan mengoperasikan PLTA Pakkat , pembangkit listrik tenaga air di Sumatera U...