Langsung ke konten utama

Yuk Mulai Berinvestasi !

Instagram

Investasi Tenang dan Cuan Berkat Moat Dalam Saham

Parit ekonomi (Moat Economic) adalah keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan untuk melindungi margin keuntungannya dari pesaing. Ini adalah keunggulan yang tidak mudah ditiru, sehingga menciptakan penghalang efektif terhadap persaingan, sehingga memungkinkan perusahaan menghasilkan keuntungan berlebih untuk memberikan hasil yang lebih besar kepada pemegang saham.

Sebaliknya, bayangkan jika sebuah perusahaan tidak memiliki moat. Kelebihan keuntungan menarik persaingan seperti lebah ke dalam honeypot. Pada akhirnya kelebihan keuntungan ini akan dengan cepat dikompetisikan dan seringkali pemegang saham akan mendapatkan keuntungan yang pas-pasan.

Untuk menemukan perusahaan yang dapat menambah kekayaan Anda selama beberapa dekade seperti yang dilakukan perusahaan seperti Sees’ Candies atau Geico yang diinvest oleh investor legendaris Warren Buffett, pertama-tama kita perlu menentukan apakah mereka memiliki parit ekonomi yang tahan lama untuk melindungi margin keuntungannya.


Mari kita dalami 5 parit ekonomi favorit saya!

1. Efek Jaringan

Efek jaringan adalah ketika setiap pengguna tambahan meningkatkan ekosistem. Facebook atau Whatsapp misalnya, kita menggunakannya karena teman kita juga menggunakannya. Pada akhirnya, semakin banyak orang yang Anda miliki, semakin bernilai produk tersebut. Kita tidak mungkin beralih ke aplikasi pesaing kecuali teman dan keluarga kita juga menggunakannya. Begitu masa kritis tercapai, sangat sulit untuk mengganggunya.


2. Skala Ekonomi

Skala ekonomi terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi cukup besar untuk membagi biayanya ke sejumlah besar perusahaan atau mampu mendapatkan pasokan yang lebih murah melalui kekuatan negosiasi yang kuat. Hasilnya, mereka mampu memberi harga produknya dengan sangat murah dan tetap menghasilkan keuntungan yang layak ketika semua pesaingnya mengalami kesulitan.

Dalam kasus Costco, ukuran perusahaan memungkinkan mereka mendapatkan harga terbaik untuk produknya, dan skalanya memungkinkan mereka menyebarkan biaya seperti biaya pemasaran ke basis yang lebih luas. Margin Costco yang tipis membuat pesaing tidak mungkin beroperasi secara menguntungkan di dekat Costco.


3. Ekuitas Merek

Branding memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan berlebih dibandingkan pesaingnya karena konsumen ingin diasosiasikan dengannya atau menempati sebagian besar mind share konsumen.

Apple dan Tesla memiliki pengikut setia yang memungkinkan mereka menghasilkan pengembalian investasi pemasaran yang tinggi.

Lalu ada produk kelas atas seperti Ferrari dan Hermès yang bisa mengenakan harga berapa pun yang mereka mau. Faktanya, ada yang berpendapat bahwa harga yang lebih tinggi sama dengan nilai yang dirasakan lebih tinggi.

Kita juga mempunyai produk-produk seperti Coca Cola dan Colgate yang harganya di atas sebagian besar pesaing mereka, namun karena produk-produk tersebut memiliki mind share yang kuat dan merupakan produk berbiaya rendah, konsumen tetap memilih produk-produk tersebut, sehingga memungkinkan mereka memperoleh keuntungan lebih.


4. Biaya Peralihan yang Tinggi

Biaya perpindahan pelanggan tinggi ketika peralihan ke produk pesaing sangat merepotkan atau mahal. Hal ini umum terjadi pada program perangkat lunak, seperti program penggajian, sistem manajemen hubungan pelanggan, atau program yang mendukung sistem perbankan.

Adobe adalah perangkat lunak yang sebagian besar dari kita kenal, dan karena betapa sulitnya menguasai produk lain, pengguna sering kali terjebak di dalamnya dan harus membayar langganan untuk menggunakannya.


5. Peraturan

Industri yang sarat regulasi sangat sulit ditembus. Akibatnya, persaingan di industri-industri tersebut berkurang.

AmSafe, misalnya, adalah pemasok sabuk pengaman maskapai penerbangan terbesar di dunia dan mengenakan biaya beberapa ratus dolar untuk setiap sabuk pengaman. Karena mereka adalah salah satu dari sedikit produsen yang memproduksi sabuk pengaman yang disetujui oleh regulator di seluruh dunia sehingga mereka mampu mengenakan harga setinggi itu. Maskapai penerbangan tidak punya pilihan selain membayar!

Saya harap ini memberi Anda pengenalan yang bagus untuk memahami parit ekonomi!

Tanpa parit ekonomi, perusahaan tidak dapat menghasilkan keuntungan berlebih secara berkelanjutan dan memberi penghargaan kepada pemegang sahamnya.

Kira2 perusahaan mana yang memiliki MOAT yang tinggi di Indonesia?

Coba comment di bawah guys.

Komentar

Paling Banyak dibaca

Cara dan Langkah Membuka Akun Saham Online

Untuk membuka rekening saham online di Phillip Sekuritas Indonesia diperlukan beberapa syarat. Syarat-syarat membuka akun saham online yang harus dipenuhi adalah : 1. Foto KTP 2. Foto NPWP (Tidak Wajib) 3. Cover Depan Buku Tabungan (Jika menggunakan RDN Bank Mandiri dan Sinarmas)* *Khusus untuk yang ingin membuka Rekening Saham BCA dan Bank Permata, poin yg ketiga tidak diperlukan .  Yang penting kamu sudah mengingat nomor rekening BCA atau Permata nya. Nah satu keunggulan jika kamu sudah memakai rekening BCA atau rekening Bank Permata, kamu tidak perlu print dokumen fisik lagi. Jadi bisa langsung daftar sampai selesai semuanya full online. Jadi melalui handphone kamu, sekarang kamu bisa membuka akun saham online . Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah : 1. Mendownload Aplikasi Resmi Poems (Milik Phillip Sekuritas Indonesia)  Linknya ada disini : Aplikasi Saham 2. Setelah Download, Pilih Open Account. 3. Kemudian pada bagian Saya mengetahui POEMS dari Mitra  jangan lupa diisi

Apa itu Bank Buku I, II, III, dan IV?

Dalam dunia perbankan Indonesia, terdapat pembagian Bank menurut modal intinya. Terdapat 4 klasifikasi Bank, yaitu : 1. Bank Buku I 2. Bank Buku II 3. Bank Buku III 4. Bank Buku IV 1. Bank Buku I Bank yang modal intinya  sampai atau kurang dari Rp 1 Triliun. Bank Buku I merupakan Bank yang paling kecil dari keempat jenis Bank di atas. Contoh Bank Buku I : - Bank Maspion - Bank Sulut - Bank Artos - Bank Pundi - Bank Sampoerna - Bank NTB - Bank NTT - Bank Yogyakarta - Bank Dinar Indonesia - Bank Capital - Bank Harda Internasional 2. Bank Buku II Bank yang modal intinya Rp 1 Triliun sampai Rp 5 Triliun. Contoh Bank Buku II : - Bank Sinarmas - Bank Aceh - Bank Riau Kepri - Bank MNC Internasional - Bank BPD Bali - Bank Ekonomi - Bank Sumut - Bank Papua - Bank Nobu - Rabobank Indonesia  - Bank Artha Graha Internasional  - Bank Victoria 3. Bank Buku III Bank yang modal intinya  sampai atau kurang dari Rp5 Triliun sampai Rp30 Triliun. Contoh Bank Buku III : - B

Bagaimana bisa dapat uang alias untung di pasar saham?

Dalam investasi saham , ada 2 cara untuk kita mendapatkan uang, yaitu : 1. Capital Gain 2. Dividen Mari kita bahas satu per satu : Apakah itu Capital Gain? Capital Gain adalah meningkatnya sebuah nilai saham yang kita beli, sehingga kita bisa menjualnya di harga yang lebih tinggi.  Apakah ketika harganya tinggi sebuah saham harus dijual, tidak harus. Semua tergantung tujuan dan strategi masing-masing investor. Jadi selagi kita belum menjual sebuah saham, kita belum dianggap untung atau rugi. Yang Kedua Dividen. Dividen adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan karena menjalankan sebuah usaha dan keuntungan tersebut dibagikan kepada pemegang saham (shareholder), biasanya dibagikan setiap tahun atau 2x dalam setahun. Pembagian dividen bisa berupa uang tunai(cash)   maupun pembagian saham . Cash yang diberikan Per Lembar Saham,  Contoh : Dividen BBRI tahun ini sebesar Rp250/Lembar saham . Tinggal dikali saja berapa yang kalian dapatkan dengan cara berapa lembar saham yang kalian milik

Mindset Wajib Sebelum Memulai Investasi Saham

Sebuah tulisan yang sangat penting untuk disimak sebelum dirimu memulai investasi saham.  Di zaman digital dan serba canggih ini, dengan menggunakan smartphone kita, kita dapat mendapatkan informasi dengan cepat. Informasi itu membanjiri pikiran kita dengan sangat cepat dan banyak. Tidak seperti zaman dahulu dimana arus informasi sangat sedikit dan tersentralisasi. Kondisi ini seperti pisau bermata dua, di satu sisi kita sangat diuntungkan karena dengan memiliki banyak informasi, kita dapat banyak membaca dan menentukan pilihan investasi kita dengan tepat. Kita dapat membeli dan menjual saham dengan mudah hanya dengan handphone kita. Namun di sisi lain keadaan ini juga sering membuat kita galau karena fear (ketakutan) dan greed (keserakahan) sangat mudah kita konsumsi setiap hari. Perlu diingat di situasi ramainya investor ritel pada zaman sekarang, banyak juga company "bandel" yang hanya ingin mengambil uang ritel dari pasar saham tanpa memikirkan kelangsungan perusahaan ya