Langsung ke konten utama

Yuk Mulai Berinvestasi !

Instagram

Tips Mudah Untuk Membeli Saham Bagus dan Profit Melimpah

Berbicara mengenai prospek saham memang tidak ada habisnya. Analis Saham yang satu menjagokan saham A, Analis yang lain menjagokan saham B, Youtuber Saham menjagokan saham C, Selebgram saham menjagokan saham D, Grup Telegram Saham menjagokan saham E dan F, Pak Lo Kheng Hong membeli saham G. Di Media massa, menjagokan saham X. Bahkan ketika membaca blog ini, makin bertambah pula pilihan saham yang dimiliki teman-teman.

Banyaknya pilihan yang tersedia di pasar, membat kita menjadi bingung dalam menentukan pilihan. Akibat tidak mau ketinggalan satu momen pun, kita akhirnya membeli semua saham yang kita dengar dan kita lihat. Beberapa ada yang naik, beberapa pula ada yang turun.

Kenyataan ini membuat kita bingung, mana yang harus ditambah lagi atau harus dijual, apa perlu dicutloss.

So, apa yang harus kita lakukan, teman-teman?

Sederhana saja, sebelum membeli suatu saham kita harus yakin dulu dengan saham yang kita beli. Yakin dalam artian kita sudah membaca sejarah, management, prospek, laporan keuangan dari perusahaan tersebut. Ini adalah langkah awal yang sangat penting bagi kita. Kalau boleh, kita juga paham dengan bisnis yang dijalankan perusahaan tersebut. Dengan pemahaman ini, kita akan semakin yakin ketika seandainya harga saham tersebut turun, sehingga kita harus melakukan averaging down, alias membeli kembali saham tersebut di harga yang lebih murah.

Setelah kita tahu, baru lah kita melihat harga saham tersebut. Melihat harga saham juga bukan asal melihat tag price yang tertera pada ticker saham. Lihat juga history nya, harga sekarang apakah sudah pernah stock split, reverse split, atau ada corporate action lainnya. Jika kita berkesempatan mendapatkan perusahaan bagus di harga yang tergolong murah atau undervalued, maka beruntunglah kita. Walaupun terkadang ada saham perusahaan bagus yang masih di harga wajar namun harga nya susah untuk turun.

Bagi teman-teman yang trading, tentunya ada harus memiliki trading plan yang jelas. Mau di harga berapa untuk TP, selalu menjaga cash senilai berapa Rupiah, berapa Rupiah yang harus ditradingkan, bagaimana tentang dana darurat, dll.

Dan yang paling susah tentu nya adalah kesabaran. Banyak yang mampu menganalisa bla..bla..bla.. tapi pada prakteknya, kesabaran adalah buah yang paling manis. Bodoh amat dengan profit orang lain, fokus lah dengan profit kita sendiri, dengan pilihan saham kita sendiri.

Lalu pak, bagaimana jika saham orang lain memang prospeknya bagus? 

Balik lagi ke pernyataan di awal tadi, ya kita sudah membaca nya belum? Harganya masih wajar tidak?

Jangan sampai kita membeli nya, lalu orang-orang malah menjualnya dan harga nya tidak pernah naik kembali..Hueheuehue.

Salam Investasi, Bagikan artikel ini agar sobat kamu tidak galau lagi dalam berinvestasi.

Komentar

Paling Banyak dibaca

Apa itu Bank Buku I, II, III, dan IV?

Dalam dunia perbankan Indonesia, terdapat pembagian Bank menurut modal intinya. Terdapat 4 klasifikasi Bank, yaitu : 1. Bank Buku I 2. Bank Buku II 3. Bank Buku III 4. Bank Buku IV 1. Bank Buku I Bank yang modal intinya  sampai atau kurang dari Rp 1 Triliun. Bank Buku I merupakan Bank yang paling kecil dari keempat jenis Bank di atas. Contoh Bank Buku I : - Bank Maspion - Bank Sulut - Bank Artos - Bank Pundi - Bank Sampoerna - Bank NTB - Bank NTT - Bank Yogyakarta - Bank Dinar Indonesia - Bank Capital - Bank Harda Internasional 2. Bank Buku II Bank yang modal intinya Rp 1 Triliun sampai Rp 5 Triliun. Contoh Bank Buku II : - Bank Sinarmas - Bank Aceh - Bank Riau Kepri - Bank MNC Internasional - Bank BPD Bali - Bank Ekonomi - Bank Sumut - Bank Papua - Bank Nobu - Rabobank Indonesia  - Bank Artha Graha Internasional  - Bank Victoria 3. Bank Buku III Bank yang modal intinya  sampai atau kurang dari Rp5 Triliun sampai Rp30 Triliun. Contoh Bank Buku III : - B

Bagaimana bisa dapat uang alias untung di pasar saham?

Dalam investasi saham , ada 2 cara untuk kita mendapatkan uang, yaitu : 1. Capital Gain 2. Dividen Mari kita bahas satu per satu : Apakah itu Capital Gain? Capital Gain adalah meningkatnya sebuah nilai saham yang kita beli, sehingga kita bisa menjualnya di harga yang lebih tinggi.  Apakah ketika harganya tinggi sebuah saham harus dijual, tidak harus. Semua tergantung tujuan dan strategi masing-masing investor. Jadi selagi kita belum menjual sebuah saham, kita belum dianggap untung atau rugi. Yang Kedua Dividen. Dividen adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan karena menjalankan sebuah usaha dan keuntungan tersebut dibagikan kepada pemegang saham (shareholder), biasanya dibagikan setiap tahun atau 2x dalam setahun. Pembagian dividen bisa berupa uang tunai(cash)   maupun pembagian saham . Cash yang diberikan Per Lembar Saham,  Contoh : Dividen BBRI tahun ini sebesar Rp250/Lembar saham . Tinggal dikali saja berapa yang kalian dapatkan dengan cara berapa lembar saham yang kalian milik

Cara dan Langkah Membuka Akun Saham Online

Untuk membuka rekening saham online di Phillip Sekuritas Indonesia diperlukan beberapa syarat. Syarat-syarat membuka akun saham online yang harus dipenuhi adalah : 1. Foto KTP 2. Foto NPWP (Tidak Wajib) 3. Cover Depan Buku Tabungan (Jika menggunakan RDN Bank Mandiri dan Sinarmas)* *Khusus untuk yang ingin membuka Rekening Saham BCA dan Bank Permata, poin yg ketiga tidak diperlukan .  Yang penting kamu sudah mengingat nomor rekening BCA atau Permata nya. Nah satu keunggulan jika kamu sudah memakai rekening BCA atau rekening Bank Permata, kamu tidak perlu print dokumen fisik lagi. Jadi bisa langsung daftar sampai selesai semuanya full online. Jadi melalui handphone kamu, sekarang kamu bisa membuka akun saham online . Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah : 1. Mendownload Aplikasi Resmi Poems (Milik Phillip Sekuritas Indonesia)  Linknya ada disini : Aplikasi Saham 2. Setelah Download, Pilih Open Account. 3. Kemudian pada bagian Saya mengetahui POEMS dari Mitra  jangan lupa diisi

Mindset Wajib Sebelum Memulai Investasi Saham

Sebuah tulisan yang sangat penting untuk disimak sebelum dirimu memulai investasi saham.  Di zaman digital dan serba canggih ini, dengan menggunakan smartphone kita, kita dapat mendapatkan informasi dengan cepat. Informasi itu membanjiri pikiran kita dengan sangat cepat dan banyak. Tidak seperti zaman dahulu dimana arus informasi sangat sedikit dan tersentralisasi. Kondisi ini seperti pisau bermata dua, di satu sisi kita sangat diuntungkan karena dengan memiliki banyak informasi, kita dapat banyak membaca dan menentukan pilihan investasi kita dengan tepat. Kita dapat membeli dan menjual saham dengan mudah hanya dengan handphone kita. Namun di sisi lain keadaan ini juga sering membuat kita galau karena fear (ketakutan) dan greed (keserakahan) sangat mudah kita konsumsi setiap hari. Perlu diingat di situasi ramainya investor ritel pada zaman sekarang, banyak juga company "bandel" yang hanya ingin mengambil uang ritel dari pasar saham tanpa memikirkan kelangsungan perusahaan ya

Investasi Tenang dan Cuan Berkat Moat Dalam Saham

Parit ekonomi (Moat Economic) adalah keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan untuk melindungi margin keuntungannya dari pesaing. Ini adalah keunggulan yang tidak mudah ditiru, sehingga menciptakan penghalang efektif terhadap persaingan, sehingga memungkinkan perusahaan menghasilkan keuntungan berlebih untuk memberikan hasil yang lebih besar kepada pemegang saham. Sebaliknya, bayangkan jika sebuah perusahaan tidak memiliki moat. Kelebihan keuntungan menarik persaingan seperti lebah ke dalam honeypot. Pada akhirnya kelebihan keuntungan ini akan dengan cepat dikompetisikan dan seringkali pemegang saham akan mendapatkan keuntungan yang pas-pasan. Untuk menemukan perusahaan yang dapat menambah kekayaan Anda selama beberapa dekade seperti yang dilakukan perusahaan seperti Sees’ Candies atau Geico yang diinvest oleh investor legendaris   Warren Buffett , pertama-tama kita perlu menentukan apakah mereka memiliki parit ekonomi yang tahan lama untuk melindungi margin keuntungannya. Mari