Sektor energi merupakan salah satu sektor yang sering 'hot' di bursa saham. Maklum saja, harga komodistas yang sangat volatile membuat pergerakan harga saham di sektor ini sering naik atau turun drastis. Energi Baru Terbarukan sangat didukung oleh pemerintah untuk mendukung Net Zero Emission (NZE).
Di artikel ini, kita akan membahas saham-saham apa saja yang ikut ambil bagian dalam EBT.
1. Kencana Energi Lestari (KEEN)
PT. Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) didirikan dengan nama PT. Citra Alam Pratama pada tanggal 5 Mei 2008. Para pemegang saham menyetujui perubahan nama Perusahaan menjadi PT. Kencana Energi Lestari pada 10 September 2018.
Ruang Lingkup kegiatan Perusahaan terdiri dari layanan, listrik, konstruksi, perdagangan, industri, investasi, dan transportasi. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2008. Pihak pengendali utama Perusahaan adalah Henry Maknawi dan keluarga.
Perusahaan mengoperasikan PLTA Pakkat, pembangkit listrik tenaga air di Sumatera Utara yang dijalankan oleh PT. Energi Sakti Sentosa, dan PLTA Air Putih di Bengkulu, yang dijalankan oleh PT. Bangun Tirta Lestari.
2. Arkora Hydro (ARKO)
Sejak didirikannya Perseroan pada tahun 2010, Perseroan dan manajemen telah berkomitmen untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa kelistrikan yang fokus pada kegiatan Energi Baru Terbarukan (Renewable Energy).
Perseroan menghasilkan daya listrik menggunakan aliran sumber daya air (hydropower) di mana sebagai salah satu sumber Renewable Energy yang dinilai cukup efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam skala kecil ataupun skala besar.
Pemanfaatan aliran sumber daya air juga dinilai Perseroan tepat dengan kondisi geografis dan hidrologis di Indonesia, di mana Perseroan menjalankan usahanya melalui PLTM yang merupakan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas di bawah 10 MW.
Perseroan menjalankan business to business operation (B2B) di mana PLN merupakan pelanggan dari Perseroan sesuai dengan kontrak Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) yang telah disepakati oleh Perseroan dengan PLN sebagai dasar dari setiap PLTA. Perseroan memiliki PLTA/ PLTM melalui entitas-entitas anaknya.
Selain bergerak di bidang PLTM, perseroan juga memiliki satu entitas anak yang bergerak di bidang konsultan tekhnik sipil (engineering), dan satu entitas anak yang bergerak pada bidang pembangkit listrik tenaga Surya.
3. TBS Energi Utama (TOBA)
TBS Energi Utama Tbk (TOBA) merupakan Perusahaan yang berbasis di Indonesia yang bergerak dalam pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit. Operasi bisnis Perusahaan dibagi menjadi dua segmen: pertambangan batu bara dan perkebunan, khususnya perkebunan kelapa sawit.
Perusahaan dan anak perusahaannya mengoperasikan pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan, Indonesia. Melalui PT Adimitra Baratama Nusantara dan PT Trisensa Mineral Utama, Perusahaan mengoperasikan pertambangan batu bara dengan izin pertambangan operasi produksi di daerah pertambangan di kecamatan Sanga-sanga, Loa Janan, dan Muara Jawa, kabupaten Kutai Kartanegara, provinsi Kalimantan Timur.
Untuk perkebunan, Perusahaan, melalui PT Perkebunan Kaltim Utama I,mengoperasikan perkebunan kelapa sawit dan kilang minyak kelapa sawit di Kalimantan Timur.
4. Indika Energy (INDY)
PT Indika Energy Tbk didirikan tahun 2000, kini menjadi salah satu perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka di Indonesia. Portofolio bisnis Perusahaan mencakup sektor sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur energi.
Dengan portofolio usaha yang dimiliki, Perusahaan mampu menyediakan produk dan layanan yang saling melengkapi baik untuk pelanggan domestik maupun internasional, serta memungkinkan Perusahaan memanfaatkan peluang-peluang pertumbuhan di berbagai sektor energi di Indonesia.
Indika Energy telah berkembang menjadi perusahaan dengan kegiatan operasional di berbagai wilayah nusantara.
5. Dian Swastika Sentosa (DSSA)
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk menjalankan kegiatan usaha utama di bidang penyediaan tenaga listrik dan uap, pertambangan dan perdagangan batubara, perdagangan besar bahan-bahan kimia, serta infrastruktur dan multimedia di Indonesia.
Perseroan beroperasi secara komersial sejak tanggal 1 Januari 1998 dengan mengoperasikan empat kompleks pembangkit listrik dan uap yang berlokasi di Tangerang, Serang dan Karawang. Perseroan tergabung dalam kelompok usaha Sinarmas.
6. Pertamina Geothermal Energy (PGEO)
Perseroan merupakan afiliasi Pertamina dan pemegang kuasa pengusahaan panas bumi terbesar di Indonesia, dalam hal kapasitas terpasang keseluruhan yang dioperasikan sendiri oleh Perseroan dan oleh para Kontraktor KOB berdasarkan data dari Wood Mackenzie Asia Pacific Pte Limited (“Wood Mackenzie”). Perseroan memiliki rekam jejak yang baik dalam fokus usaha Perseroan yaitu pengembangan dan pengelolaan proyek-proyek PLTP di berbagai lokasi di Indonesia, yang masing-masing memiliki jumlah kapasitas terpasang yang bervariasi.
Per tanggal 30 Juni 2022, Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki hak atas 13 kuasa pengusahaan panas bumi, dengan kapasitas terpasang keseluruhan sebesar 1.877MW, di mana sebesar 672MW dioperasikan sendiri dan sebesar 1.205MW dioperasikan oleh para Kontraktor KOB. Perseroan berfokus pada tenaga panas bumi hulu dan hilir dan telah mengembangkan proyek-proyek tenaga panas bumi milik Perseroan dengan mengintegrasikan dan mengoptimalkan panas bumi dan komponen-komponen produksi listrik serta teknologi yang Perseroan dapatkan dari para pemasok yang memiliki hubungan kuat dengan Perseroan.
Perseroan memperoleh sebagian besar pendapatan Perseroan dari
(i) penjualan listrik secara langsung dan tidak langsung ke PLN, yang merupakan perusahaan utilitas listrik milik negara Indonesia, dan
(ii) penjualan uap ke IPP dan PLN. Dalam WKP di mana Perseroan memegang hak-hak untuk beroperasi, Perseroan beroperasi dengan salah satu dari dua cara berikut:
(i) melakukan seluruh aspek proses produksi tenaga panas bumi termasuk eksplorasi dan pengembangan reservoir panas bumi, konstruksi sistem fasilitas produksi di atas permukaan (steamfield above ground system), dan baik mengoperasikan PLTP oleh Perseroan sendiri maupun dalam beberapa kasus terbatas bekerja sama dengan IPP untuk mengoperasikan pembangkit listrik, di mana dalam hal ini Perseroan menjual uap yang Perseroan hasilkan kepada IPP, atau
(ii) bekerja sama dengan para Kontraktor KOB untuk beroperasi di dalam WKP Perseroan dan memberikan izin kepada Kontraktor KOB untuk melakukan seluruh aspek proses produksi tenaga panas bumi atas nama Perseroan dengan imbalan biaya yang dikenal sebagai production allowances.
Dalam kasus ke 2 di atas, Kontraktor KOB bertanggung jawab untuk melakukan seluruh aspek dalam proyek, termasuk eksplorasi dan pengembangan, pembangunan infrastruktur yang menghubungkan sumur uap dengan pembangkit listrik, serta pembangunan dan pengoperasian PLTP.
7. Barito Renewables Energy (BREN)
8. Semacom Integrated (SEMA)
Didirikan pada tahun 2009, PT Semacom Integrated Tbk, yang dikenal sebagai SEMACOM adalah salah satu produsen penutup logam dan penutup terkemuka di Indonesia. Sebelumnya, SEMA adalah produsen panel yang tidak diuji tipe.
Sejak 2009, SEMA adalah produsen panel yang telah teruji jenisnya. Dan, sejak tahun 2020, SEMA meningkatkan bisnis kami sebagai penyedia listrik dan teknologi energi terbarukan. SEMA sedang mengembangkan perusahaan. Sebagai pelopor untuk sarana manufaktur panel yang tidak berlisensi; SEMACOM memberikan kekayaan pengetahuan merek kelas dunia pada kondisi lokal apa pun; SEMACOM menghadirkan berbagai produk dengan cepat, fleksibel, dan harga terjangkau; dan, untuk memastikan produk berkinerja tinggi, SEMACOM diaudit secara permanen sebagai produsen yang memenuhi syarat. Oleh karena itu, produk dan layanan kami memiliki jaminan kualitas dan garansi full back up oleh banyak merek kelas dunia.
Tonggak sejarah SEMA adalah melakukan sertifikasi internasional. Kami adalah Mitra Teknologi Siemens sejak 2009; Mitra Bisnis Hyundai Electric sejak 2018, dan FiberHome Authorized FitOn Series Assembler sejak 2020. Selain itu, kami juga memproduksi kabinet khusus. SEMACOM berkomitmen untuk menyatakan sistem manajemen sesuai dengan sertifikasi TUV Rheinland pada BS OHSAS 18001 dan ISO 9001.
9. Bukit Asam (PTBA)
PT. Bukit Asam Tbk (PTBA) bergerak dalam bidang pertambangan batubara, termasuk survei umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas pelabuhan batubara khusus untuk keperluan internal dan kebutuhan eksternal, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap untuk kebutuhan internal dan eksternal dan memberikan jasa konsultasi terkait industri pertambangan batubara serta produk turunannya, dan pengembangan perkebunan.
Pada tahun 1993, Perusahaan ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan Unit Usaha Briket Batubara.
Pada tanggal 17 April 2023, PTBA menyepakati Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan HDF Energy yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan energi terbarukan, salah satunya hydrogen fuel. HDF Energy dan PTBA menjajaki kerja sama pengembangan infrastruktur hydrogen fuel berskala besar di wilayah operasi PTBA sebagai upaya pengurangan emisi karbon.
10. Adaro Energy (ADRO)
"PT Adaro Energy Indonesia Tbk.(ADRO) Merupakan perusahaan energi yang terintegrasi secara vertikal di Indonesia dengan bisnis di sektor batubara, energi, utilitas dan infrastruktur pendukung. Disamping itu ADRO juga mempunyai lini bisnis seperti logistik dan ketenagalistrikan yang terintegrasi melalui anak-anak perusahaan dan ketenagalistrikan.
Lokasi utama operasional Adaro berada di provinsi Kalimantan Selatan. Produk utama Adaro adalah Environcoal.batubara termal dengan kadar polutan yang rendah. Adaro Energy juga memiliki aset batubara metalurgi yang beragam mulai dari batubara kokas semi lunak sampai batubara kokas keras premium.
Untuk Ekspor, Pada tahun 2017,AI mencatat output dan penjualan batubara masing-masing 47,7 juta ton dan 50,4 juta ton, atau hanya 6% dan 5% lebih rendah daripada tahun 2016. AI menjual ke pasar ekspor dengan porsi yang lebih besar, terutama ke negara-negara Asia Pasifik ( China dan India) , sedangkan porsi penjualan ke pasar domestik relatif stabil."
Dari 10 perusahaan EBT Indonesia di atas, penulis lebih condong ke arah
KEEN, ARKO, TOBA, dan INDY
Harga 4 saham di atas masih tergolong murah ketika artikel ini dituliskan per tanggal 27 November 2023.
Dimana harga saham :
KEEN di posisi 770
KEEN pendapatannya sangat bergantung pada PLN dan selama ini sangat stabil serta bertumbuh.
ARKO di posisi 735
Arko disokong oleh Konglomerasi Grup Astra yang terbilang sangat kuat.
TOBA di posisi 248
INDY di posisi 1545
TOBA dan INDY bukan hanya ikut di EBT, dua emiten ini juga ikut serta dalam program kendaraan listrik yang akan sangat masif sampai tahun 2030.
Komentar
Posting Komentar