Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Yuk Mulai Berinvestasi !

Instagram

Cara Menjadi Kaya Dengan Compound Interest

Jika berbicara investasi terkadang kita menjadi sangat bosan. Setelah kita beli saham, eh syukur2 harganya naik, yang sering terjadi harganya disitu2 saja dan cenderung turun. Terkadang kita sudah jual sahamnya, eh malah naik terus sampai menembus angkasa...hehehehe Mengapa bisa terjadi demikian? Jelas saja hal ini bisa terjadi karena dalam jangka pendek pergerakan harga saham ditentukan oleh voting beli dan jual yang terjadi di bursa. Ketika banyak yang ingin membeli suatu saham dengan harga tinggi, maka harganya akan cenderung naik dan yang terjadi adalah sebaliknya. Namun jangan khawatir, fenomena di atas dapat diatasi dengan Cara Berinvestasi dengan waktu yang panjang . Wah lama donk ya, kalau kita menunggu suatu saham naik terus. Uda keburu tua nih. Tidak seperti itu juga sobat. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal di saham, kita harus mengalokasikan dana yang kita miliki dengan tepat. Jika kita memiliki Kekayaan Bersih sebesar Rp100 Juta, namun kita hanya berinvestasi sebesar Rp

Mengenal Lebih Dekat Risk dan Reward Ratio dalam Trading

Pernahkah anda mendengar Risk Reward dalam bisnis dan trading? Risk diartikan sebagai resiko yang ada dalam melakukan trading, sedangkan Reward adalah Keuntungan yang bisa kita dapatkan dalam melakukan posisi entry dalam trading . Mengapa Risk & Reward (R/R) ini sangat penting? Karena dengan mengetahui R/R yang kita inginkan, kita dapat meminimalisir kerugian dan memperbesar peluang kita mendapatkan profit dalam trading saham. Langsung saja kita lihat contoh nya : Jika kita ingin mengambil posisi Entry Buy pada saham: DYAN Buy: 100 Take Profit (TP) : 130 (Potensial Profit 30%) Cut Loss (CL) : 95 (Potensial Risk 5%) Dari data diatas kita dapat menghitung R/R Ratio yang kita punya adalah : 5% : 30% = 1:6  Artinya Posisi yang kita ambil memiliki p eluang 6X sedangkan kerugiannya 1X . Ketika kita masuk dengan uang Rp1 Juta maka kita mempunyai peluang profit Rp 300rb, sedangkan batas kerugian kita hanya Rp50ribu. Ingat teman-teman, persentase di atas hanya merupakan contoh saja. Kita

Apa itu Value Investing? Masih Relevan kah di Zaman Milenial Sekarang?

Pernah mendengar salah satu strategi investasi klasik, yaitu value investing? Jika Sobat Investor pernah mendengarnya, selamat maka anda punya kesempatan bagus untuk mendapatkan profit yang besar di pasar saham. Bagi yang baru pertama sekali mendengarnya, jangan khawatir karena kita akan mencoba membahas Metode Investasi Value Investing di artikel ini. Metode Investasi Value Investing pertama kali diperkenalkan oleh Benjamin Graham pada tahun 1930an ketika Great Depression melanda dunia. Benjamin Graham juga merupakan guru dari Warren Buffet (Investor Saham Tersukses di Dunia). Bapak Lo Kheng Hong yang merupakan salah satu investor saham tersukses di Indonesia, juga menggunakan value investing dalam membeli saham. Pendekatan yang dilakukan dalam Value Investing adalah melihat valuasi saham yang akan dibeli. Secara umum, Value Investing melihat Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Walaupun secara lebih luas dan mendalam kita juga harus melihat prospek dan intangi

Tips dan Cara Menghindari Investasi Bodong (Tertipu Lagi Deh)

Apakah Sobat Investor pernah mendengar kalimat-kalimat seperti ini di bawah ini? "Investasi Disini, Pasti Cuan dan Auto Kaya !" "Suntik Modal Rp 10 juta, dapat cuan 20% per bulan" "Trading Emas, Deposit Minimal dan cuan 1% per hari" Jika teman-teman sering mendengar dan mendapat tawaran investasi seperti ini, maka teman-teman harus waspada. Dalam berinvestasi kita harus membuat logika kita berada di depan, bukan malah emosi. Mengapa kita gampang tertarik dengan penawaran-penawaran seperti di atas? Karena emosi kita sedang dimainkan. Manusia pada umumnya ingin mendapatkan uang dengan cara yang mudah dan cepat tentunya. Dengan mudah dan gampang nya, kita hanya memberikan uang dan langsung mendapatkan untung yang besar. Mengapa Investasi bodong tetap hidup dan malah berkembang? Kurangnya pengetahuan atau literasi keuangan adalah penyebab utamanya. Masyarakat kita terbiasa dengan hal-hal yang instan. Lihat saja perilaku dan tingkah pengendara di jalan raya, se

Cara Membeli Saham IPO di Bursa Efek Indonesia

Sebelum mengetahui cara membeli saham IPO , ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu saham IPO dan mengapa perusahaan melakukan IPO. Apakah itu IPO? IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering yaitu Penarawan Umum Saham Perdana oleh perusahaan (emiten) kepada masyarakat.  Jadi, perusahaan memberikan penawaran saham kepada masyarakat untuk menjadi pemilik suatu usaha. Mengapa perusahaan melakukan IPO? Perusahaan melakukan IPO, yaitu untuk mengumpulkan dana dari masyarakat. Dana tersebut dapat digunakan untuk : - Membayar Utang Perusahaan - Mengembangkan (Ekspansi) Bisnis - Mengakuisisi atau membeli perusahaan lain Pada tahun 2021, Bursa Efek Indonesia membuat suatu terobosan baru agar para investor dapat membeli saham IPO pertama sekali dengan cara elektronik. Sebelumnya, para investor dapat membeli saham IPO dengan cara menghubungi Sekuritas yang bertindak sebagai Underwriter atau Penjamin Emisi Efek Emiten tersebut. Beginilah langkah-langkah yang harus kita lakuka