Sebuah tulisan yang sangat penting untuk disimak sebelum dirimu memulai investasi saham.
Di zaman digital dan serba canggih ini, dengan menggunakan smartphone kita, kita dapat mendapatkan informasi dengan cepat. Informasi itu membanjiri pikiran kita dengan sangat cepat dan banyak. Tidak seperti zaman dahulu dimana arus informasi sangat sedikit dan tersentralisasi.
Kondisi ini seperti pisau bermata dua, di satu sisi kita sangat diuntungkan karena dengan memiliki banyak informasi, kita dapat banyak membaca dan menentukan pilihan investasi kita dengan tepat. Kita dapat membeli dan menjual saham dengan mudah hanya dengan handphone kita.
Namun di sisi lain keadaan ini juga sering membuat kita galau karena fear (ketakutan) dan greed (keserakahan) sangat mudah kita konsumsi setiap hari.
Perlu diingat di situasi ramainya investor ritel pada zaman sekarang, banyak juga company "bandel" yang hanya ingin mengambil uang ritel dari pasar saham tanpa memikirkan kelangsungan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Banyak juga perusahaan yang jujur dan benar-benar ingin memanfaatkan bursa saham sebagai sarana untuk mendapatkan pendanaan dan tumbuh bersama dengan investor lainnya.
Sampai disini semoga kita dapat melihat sedikit gambaran umum tentang bursa saham. Selanjutnya mindset bagaimana yang harus kita tumbuhkan sebelum memulai investasi saham?
Mari saya bercerita sedikit tentang pertanyaan yang sering dilontarkan ke saya.
1. "Halo Pak Harri, Berarti konsep nabung saham itu kita harus terus setor uang setiap bulan ya?"
Siapa yang suruh anda untuk menyetor setiap bulannya? Ini bukan iuran keamanan komplek. Hehehe.
Di saham sangat fleksibel, jika kita mau beli 1 lot dibiarkan 20 tahun juga tidak ada yang melarang. Mau beli 1 lot setiap hari, juga tidak ada yang bisa memarahi kita.
2. "Saya orang sibuk, gak sempat untuk memantau saham setiap hari?"
Seperti jawaban dari pertanyaan pertama di atas, tidak ada yang memaksa anda untuk melihat saham atau grafik setiap hari. Banyak juga orang yang berhasil dari saham dengan cara mencicil beli secara perlahan dan mendapatkan hasil bagus dalam jangka panjang. Ada pula orang yang ingin menikmati masa sekarang, sehingga lebih suka untuk trading saham karena keuntungan nya relatif besar dan lebih cepat daripada menunggu hasil investasi.
3. "Hi Harri, saham apa yang bagus sekarang ini?"
4. "Saham ABCD apakah besok pasti naik?"
5. "Saham ABCD gak bakal turun lagi kan?"
Untuk tiga pertanyaan di atas adalah pertanyaan dari orang-orang yang percaya 100% dengan analisa teknikal saham. Padahal mindset yang benar adalah analisa teknikal adalah tools yang kita gunakan untuk memprediksi harga saham dalam suatu rentang waktu tertentu. Ingat kata kunci yang ada disini, yaitu "memprediksi".
Besok prediksi nya akan hujan lebat disertai petir, ternyata besok hari cerah sekali.
Analisa Teknikal dan Fundamental ada baiknya diperhatikan secara bersama-sama menurut saya.
6. "Halo Pak Harri, kalau uang kita di saham maka akan sulit dicairkan ya?"
Banyak orang tidak menyadari bahwa saham adalah instrumen investasi yang sangat fleksibel. Contoh kasus anda memiliki saham Bank BCA (BBCA) senilai Rp400 juta, maka akan lebih mudah bagi kita menjual saham BBCA pada hari bursa dan mendapatkan uang 2 hari setelahnya daripada misalnya uang 400 juta itu berupa properti. Perlu untuk diingat, ini tidak berlaku di semua saham. Banyak juga perusahaan yang tidak likuid alias transaksi nya sedikit, sehingga bisa jadi akan cukup sulit untuk menjual saham tersebut. Nah sudah tahu betapa penting nya analisa dan banyak membaca bukan?
7. "Halo Harri, kamu pegang saham apa sekarang?"
Untuk teman-teman dekat dan keluarga, biasanya saya berani untuk memberikan kode saham yang menurut saya sedang bagus atau ada masuk di portfolio saham saya. Namun untuk orang-orang yang tidak dekat dan bahkan tidak buka akun saham di bawah saya, saya tidak akan menjawabnya. Orang-orang ini hanya ingin menguji dan mendapatkan keuntungan di pihaknya saja.
Jika pilihan saya benar, maka dia sangat senang dan bisa dapat uang, tetapi jika pilihan saya salah, maka saya adalah orang pertama yang dihujat.
Kedua kondisi ini, saya tidak dapat uang sepeserpun.
Apa salahnya buka akun saham di bawah Harri Pranata?
Jika anda untung, anda yang dapat uang lebih banyak daripada saya. Jika anda rugi, saya juga rugi karena anda tidak ingin berinvestasi saham lagi.
Saya tidak kaya kok dari situ, namun itu hanyalah sebuah realita kehidupan Give and Take.
Nah jika anda hanya ingin tahu kode saham, saya tidak bisa memberi tahu anda lebih dalam mengapa saya memilih saham tersebut dan adalah sebuah ironi jika saya harus meluangkan waktu saya untuk mengangkat telepon anda untuk memberikan penjelasan analisa tentang saham tersebut. Saya juga punya member lain yang harus saya maintain. Lagipula dengan hanya menanyakan ke saya, anda tidak punya keyakinan dan tidak menganalisa tentang saham apa yang anda beli.
Semoga teman-teman investor cukup paham tentang mindset investasi yang harus ada dalam pikiran kita dan ingat investasi itu tidak hanya saham, ada pula reksadana dan obligasi.
Teman-teman dapat mengulik blog saya yang sederhana ini, semoga dapat mencerahkan.
Nah jika ingin membuka akun saham, reksadana, dan obligasi sekaligus dapat klik link di bawah ini :
Buka Akun Saham, Reksadana, dan Obligasi
Nah jika ingin bergabung di grup whatsapp gratis boleh ke link di bawah
Komentar
Posting Komentar