Langsung ke konten utama

Yuk Mulai Berinvestasi !

Instagram

Pengen Mulai Investasi Saham Tapi Uangnya Belum Cukup ? Ini Solusinya !

Pernahkah anda mendengar pernyataan seperti ini?

"Saya pengen banget mulai investasi saham tapi uangnya belum cukup". 

Pernyataan di atas ada benar nya juga. Bagi kita yang penghasilannya tidak bersisa setiap bulan setelah menerima gaji atau dari hasil usaha, maka kita akan sulit memulai "Nabung Saham". Apalagi keuangan kita malah minus untuk menutup utang-utang yang kita miliki.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi hal-hal di atas, yaitu :

1. Penghasilan kita memang kecil

Contoh saja kita memiliki penghasilan sebesar UMR bahkan di bawah UMR, namun kita harus membayar biaya kost2an, transportasi, telekomunikasi, dan juga nongki2 cantik. Terkadang lifestyle kita tidak hedon dan hanya biasa2 saja. Apa daya, karena penghasilan kita kecil mau tidak mau uang yang kita kumpulkan setiap bulannya akan habis begitu saja untuk memenuhi biaya hidup.

Solusi dari masalah ini :

- Kita harus memperbesar kapasitas diri kita, agar kita memiliki peluang berkarir yang lebih baik. Cara untuk memperbesar kapasitas diri ya mungkin saja dengan cara lebih proaktif, lebih banyak membaca, lebih banyak berteman, dll. Ketika diri kita sudah pantas berada di level yang seharusnya, niscaya kesempatan itu akan datang kepada kita. Tentunya kita harus mempersiapkan diri kita terlebih dahulu ya kan guys.

- Solusi kedua adalah memiliki side hustle (pekerjaan sampingan).

Pekerjaan sampingan bisa dilakukan di luar jam kerja, namun tetap menghasilkan. Asalkan jangan sampai mengganggu pekerjaan utama kita ya guys. Banyak situs yang bisa kita manfaatkan untuk menawarkan jasa maupun barang yang kita miliki. Pada intinya, kita berusaha mendapatkan tambahan penghasilan agar keuangan kita surplus setiap bulannya.


2. Sandwich Generation

Fenomena Sandwich Generation sering terjadi di Negara-Negara Asia yang menjunjung tinggi Budaya dan Adat Kekeluargaan. Sandwich alias 'Roti Lapis' yaitu dimana seseorang yang 'terhimpit' harus menghidupi orang tua dan anaknya sekaligus. Di Eropa dan Amerika, culture mereka berbeda dengan kita. Seorang anak jika sudah dewasa, keluar dari rumah dan bebas memilih karir yang diinginkannya serta tidak harus tinggal dengan orang tua. Bagi teman-teman yang berada di posisi sandwich, seharusnya kita bersyukur bahwa kita masih memiliki orang tua dan bisa berbakti kepada mereka sambil menjalani hidup dengan anak dan istri kita. Permasalahannya jika kita mampu, it's fine. Tapi sering sekali generasi sandwich menjadi sangat sulit untuk menambah investasinya karena keuangannya jarang surplus. Yo wes gpp, investasi kita kepada keluarga. It's Good.


3. Lifestyle yang tinggi

Gaya hidup kita ingin seperti sosialita Hollywood namun tidak dibarengi dengan kecukupan finansial yang baik. Apa jadinya? Ya Gali Lobang Tutup Lobang Bosque. Hehehehe. Ketika melihat story Instagram teman kita sedang Healing di Thailand, wah kita semakin panas dan ingin ke Thailand juga. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan liburan, asalkan kita mampu memanage keuangan kita dengan baik. Kita juga hobby membeli barang-barang yang 'branded' yang tidak kita butuhkan namun sangat kita inginkan. Kita juga 'terlalu sering' meminum kopi-kopi kekinian. Berlangganan semua aplikasi streaming yang ada di handphone. Hahahaha.


4. Sakit-sakitan

Manusia tidak ada yang ingin sakit, akan tetapi sakit merupakan bagian dari hidup yang tidak bisa kita hindari. Perlunya kita memilki proteksi dari asuransi agar menjaga keuangan kita seandainya kita terkena sakit yang parah.


5. Tidak Serius dan Tidak berkomitmen dalam Berinvestasi

Banyak yang sudah membuka akun saham dan memulai investasi ketika pandemi Covid 2020 terjadi. Tahukah Anda, banyak pula yang sudah menyerah dan kapok berada di pasar modal karena penurunan harga saham yang terjadi. Mengapa ini bisa terjadi? Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan di awal tentang investasi. Penurunan dan kenaikan harga saham merupakan hal yang biasa terjadi. Respon dan pengetahuan yang kita miliki akan sangat mempengaruhi keputusan investasi kita selanjutnya.

Contoh kecil : Ketika kita trading di saham-saham gorengan yang sangat "high risk" harusnya kita tahu resiko yang akan kita hadapi. Bukan hanya melihat potensi profit yang besar saja.


Kesimpulan dari artikel ini:

Bagi teman-teman yang benar-benar keuangannya defisit setiap bulan, maka harus berusaha mencari penghasilan lain maupun tambahan yang lebih besar. Jika tidak mampu, maka kita harus berkorban untuk mengurangi biaya hidup kita dengan cara berhemat. Ingat, jika kita menunggu uang kita terkumpul dulu baru memulai invest, maka itu sebuah mindset yang kurang tepat.

Sebaiknya mulai saja dulu dengan nilai yang kecil, secara bertahap akan semakin besar dan kita akan semakin matang dan menjadi seseorang yang berhasil di pasar modal. 

Komentar

Paling Banyak dibaca

Daftar Perusahaan Manufaktur Tbk yang Melantai di Bursa Efek Indonesia

Pada dasarnya perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi, artinya perusahaan-perusahaan ini memproduksi barang mentah, barang setengah jadi, maupun barang jadi. Penasaran nih dengan daftar saham-saham yang merupakan produsen di Indonesia, yuk kita lihat pembagiannya. Bursa Efek Indonesia (BEI) membagi perusahaan manufaktur menjadi tiga bagian : 1. Sektor Industri Dasar dan Kimia 2. Sektor Industri Aneka 3. Sektor Industri Barang Konsumsi OK. Kita bahas satu per satu ya. mulai dari Sektor Industri Dasar dan Kimia. 1. Sektor Industri Dasar dan Kimia terdiri lagi dari 8 sub-sektor yaitu : a. Sub Sektor Semen Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) b. Sub Sektor Keramik Porselin dan Kaca Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA) Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) Inti Keram...

3 Cara Simpel Cuan Saham dari Saham IPO

Banyak jalan menuju Roma, banyak pula cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan profit di pasar modal. Ada orang yang tetap cuan walaupun kerjaannya hanya menunggu suatu saham naik, ada pula yang trading dalam jangka waktu yang pendek dalam hitungan jam maupun menit. Nah ada pula yang cuan dari membeli saham2 IPO. Membeli saham IPO memang sangat menarik untuk dibahas. Buat yang belum tahu, saham2 IPO adalah saham yang baru pertama sekali listing di Bursa Efek Indonesia alias saham2 baru. Apa yang harus kita lakukan sebelum membeli saham2 IPO? Tentu saja kita sudah harus memiliki akun saham terlebih dahulu. Akun saham bisa digunakan untuk membeli saham (termasuk saham2 IPO) , reksadana, obligasi negara (surat utang negara) , maupun obligasi perusahaan (surat utang perusahaan). Bagi kamu yang mau buka akun saham pertama sekali maupun jika mau buka akun saham lagi untuk diversifikasi portfolio, kamu bisa klik langkah2 di link di bawah ini. Jika ada yang kurang jelas, kamu bisa contact say...

Ringkasan Buku The Intelligent Investor karya Benjamin Graham

Jika kamu harus memilih 1 buku yang wajib dibaca oleh seorang investor saham, maka buku itu adalah The Intelligent Investor karya Benjamin Graham Buku tersebut ditulis oleh gurunya Warren Buffett yaitu Benjamin Graham pada tahun 1949. Ringkasan Lengkap Buku "The Intelligent Investor" oleh Benjamin Graham Buku The Intelligent Investor karya Benjamin Graham adalah salah satu buku klasik dalam dunia investasi. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1949 dan telah menjadi panduan bagi banyak investor, termasuk Warren Buffett. Buku ini berfokus pada prinsip investasi yang cerdas, yang menekankan pentingnya analisis fundamental dan pengelolaan risiko yang hati-hati. Berikut adalah ringkasan lengkap dan mudah dimengerti dari buku The Intelligent Investor . 1. Konsep Investasi dan Spekulasi Graham membedakan antara investasi dan spekulasi . Investasi adalah pembelian aset yang memberikan pengembalian yang wajar dengan risiko yang terkendali, sedangkan spekulasi adalah tindaka...

Prospek Saham Bank Big Four : BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI di tengah penurunan harga saham

Ketika artikel ini ditulis, saham2 perbankan besar Indonesia mengalami koreksi yang cukup dalam. Harga saham bank-bank besar BUMN Indonesia seperti : Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BNI harganya mengalami penurunan yang lumayan sekitar 20% jika dihitung dari awal tahun 2025. Bank swasta terbesar di Indonesia dari segi kapitalisasi, seperti Bank BCA , juga mengalami penurunan harga saham yang lumayan. Banyak yang berasumsi bahwa penurunan ini terjadi karena pemerintah sebagai pemegang saham terbesar di saham bank BUMN, jauh lebih banyak ikut campur dalam hal dividen saham yang dihasilkan. Jika dahulu, dividen bank BUMN langsung disetorkan ke kas negara, sekarang ini  dividen BUMN wajib disetorkan ke Badan Pengelola Investasi (BPI) yaitu Danantara . Tugas Danantara adalah menginvestasikan kembali dividen tersebut agar menghasilkan profit bagi negara. Hal ini sebenarnya adalah tujuan yang baik. Namun investor banyak mempertanyakan tentang transparansi Badan Pengelola Investasi ini...

Peran Danantara dalam Pasar Modal Indonesia

Iklim investasi dapat berubah sangat cepat, salah satu contohnya akibat perubahan politik. Pada zaman Presiden sebelumnya yaitu di zaman Jokowi, Kementrian BUMN memegang peranan sangat penting dalam mengatur segala hal tentang Badan Usaha Milik Negara. Namun di zaman Prabowo, peran itu sudah dialihkan secara perlahan ke Danantara. Orang-orang yang tadinya berkuasa di Bank2 plat merah bisa saja diganti atas dasar politik. Bukan hanya bank2 milik negara, BUMN lainnya seperti Pertamina, PLN, dll juga sudah pasti akan disesuaikan dengan kepentingan pengelolaan Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Danantara . Tujuaannya apa? Sebagai contoh kecil tentang besarnya dividen yang akan dibagikan kepada Pemegang Saham dan arah kebijakan perusahaan ke depannya. Lihat saja contoh di atas, pemegang saham mayoritas Bank BRI bukan lagi Negara Republik Indonesia , melainkan PT Danantara Asset Management . Danantara bisa menggunakan dividen yang dihasilkan perusahaan2 BUMN dengan bijak untuk mendapatkan ti...