Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pengetahuan Pasar Modal

Yuk Mulai Berinvestasi !

Instagram

Cara Mudah Menghitung Rasio Price to Book Value (PBV) Saham

Salah satu cara untuk mengukur valuasi alias mahal atau murah nya suatu saham adalah dengan melihat harga saham sekarang dibandingkan dengan nilai bukunya. Tentu untuk mengetahui nilai buku suatu perusahaan, kita harus mengetahui beberapa elemen, yaitu : 1. Total Ekuitas yang dimiliki perusahaan (Ekuitas= Total Aset - Total Utang) 2. Jumlah Saham yang beredar 3. Harga Saham sekarang ini Secara sederhana, Total Ekuitas adalah Nilai Buku Perusahaan. Kita bisa melihat nilai buku suatu perusahaan pada laporan keuangannya. Sebagai contoh kasus : Kita lihat Total Ekuitas PT. Adaro Energy di tahun 2020. Saya mengambil datanya dari sini : Laporan Keuangan dan Tahunan Emiten Saham Indonesia Tinggal piilih nama emitennya dan pilih tahun berapa. Laporan di bawah dapat dilihat pada bagian : Laporan Perubahan Ekuitas Total Ekuitas ADRO = 3.951.714 (dalam ribuan Dollar US) Jumlah lembar saham yang beredar dapat dilihat pada bagian  ekuitas di laporan keuangan (modal saham yang ditempatkan dan diset

Perusahaan Sawit Terintegrasi PT. Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)

PT. Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) adalah salah satu perusahaan sawit terbesar di Indonesia. SIMP merupakan grup konglomerat Anthony Salim yang tak lain tak bukan adalah Grup Indofood. Di sektor agribisnis, nama SIMP sudah cukup terkenal di samping banyaknya pemain di Industri Sawit Indonesia. Mulai dari grup Astra dengan Astra Agro Lestari (AALI), Grup Rajawali dengan Eagle High Plantation (BWPT), Grup Sinarmas dengan Smart Tbk (SMAR), Grup Sampoerna dengan Sampoerna Agro (SGRO), dan banyak juga perusahaan sawit lainnya yang belum melantai di Bursa Efek Indonesia. Pemegang saham terbesar di SIMP masih dikuasai grup Salim dengan hampir 80% sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Karena mempunyai produk-produk olahan sawit tentunya akan memudahkan grup Salim untuk memasok bahan olahan ke Indofood yang notabene banyak menghasilkan produk-produk makanan. Nama-nama merek minyak goreng di atas mungkin sudah tidak asing juga di benak kita, seperti Bimoli, Delima, Happy , maupun margarin s

Sekilas Perusahaan Tambang Batubara - PT. Bukit Asam Tbk (PTBA)

  PT. Bukit Asam Tbk (PTBA) adalah salah satu perusahaan batubara terintegrasi di Indonesia. PTBA merupakan sahal satu BUMN yang menguntungkan dan penting di Indonesia. Bukit Asam menjadi Anggota MIND ID , bersama dengan Aneka Tambang (ANTM), Timah (TINS) Komposisi Pemegang Saham nya masih dikuasai pemerintah melalui Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebesar 65.93% Daftar Anak Perusahaan PTBA Penjualan Batubara PTBA didominasi oleh sektor domestik Revenue, Net Profit nya cenderung naik, kecuali di tahun 2020 karena Covid. PTBA juga rutin membagi dividen yang besar, bagi para pemegang sahamnya. Perbandingan Kinerja PTBA dengan perusahaan tambang Indonesia maupun Dunia lainnya. Jangan lupa bagikan informasi ini kepada teman-teman kamu.

7 Tips Penting Agar Tidak Gagal di Bursa Saham

Banyak orang yang pengen memulai investasi saham, ada pula yang sudah memulai nya, tapi pada akhirnya tidak akan terlalu banyak yang bertahan. Mengapa? Karena kebanyakan hanya melihat efek yang dirasakan pada jangka pendek. Ketika saham yang dibeli turun sedikit saja, kita langsung berpikir bahwa kita sudah gagal. Hahahaha. Ingat, setiap orang maupun institusi yang membeli atau menjual saham di bursa punya kepentingan masing-masing. Bisa saja hari ini harga saham BMRI dibeli dengan sangat banyak, baik investor asing maupun investor lokal atau yang terjadi juga sebaliknya. Sehingga dalam jangka pendek, sangat sulit memprediksi pergerakan harga saham. Walaupun dalam jangka panjang, juga tidak menjamin apapun. Baiklah, langsung saja kita ulas tips penting apa saja yang harus kita lakukan agar kita tidak gagal di bursa saham, yaitu : 1. Kenali Tujuan Anda Berinvestasi Apa sih tujuan anda berinvestasi? Tentunya, dapat duit. Pengen dapat duit nya cepat atau lambat? Berapa Rupiah yang ingin a

Hati-Hati dalam membeli Saham IPO !!!

Fenomena yang terjadi di Bursa Saham sering kali menarik perhatian banyak investor. Salah satunya adalah kenaikan harga saham yang fantastis dalam waktu singkat membuat semua orang ingin mendapatkan hasil demikian. Apakah semudah itu berinvestasi saham ? Tentu jawabannya, TIDAK!!! Bisakah kita mendapatkan untung ketika membeli saham-saham yang baru muncul di bursa alias IPO? Bisa saja, tetapi tetap saja dibarengi resiko yg ada. Sebelumnya kita harus tahu dulu apa yang dimaksud dengan saham IPO. Saham IPO sesuai dengan kepanjangannya (Initial Public Offering) adalah sebuah perusahaan menjual saham atau kepemilikan di pasar perdana (primer) dimana selanjutnya saham-saham tersebut dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Dengan definisi IPO di atas, kita tahu bahwa saham-saham yang diperjualbelikan tersebut mayoritas masih dipegang oleh pengendali perusahaan. Dengan kendali seperti itu, harga-harga saham menjadi sangat mudah "digoreng" menjadi naik atau sebaliknya. Saham-saha

Mengapa Saham Sektor Konstruksi mulai Rebound di Tahun 2020?

Kinerja beberapa saham di Sektor Konstruksi seperti Waskita Karya (WSKT), Wijaya Karya (WIKA), Pembangunan Perumahan (PTPP), Waskita Beton Precast (WSBP) di Tahun 2020 itu tergolong sangat moncer, apalagi jika investor yang baru mulai berinvestasi di awal terjadinya pandemi sekitar bulan Maret 2020. Padahal kinerja keuangan sektor konstruksi belum membaik di tahun 2020 ini. Dari tahun 2018, harga saham-saham konstruksi mulai menurun sangat drastis.  Mari kita lihat performa saham konstruksi sepanjang 2020 di bawah ini : WSKT WIKA PTPP WTON WSBP Tentunya gain tersebut bis lebih besar lagi jika teman-teman lebih byk membeli di harga bawah ketika bulan April 2020. Kira-kira apa yang menjadi katalis positif, bagi emiten konstruksi sehingga harga saham nya naik drastis di tahun 2020 1. Sovereign Wealth Fund (SWF) Dibentuknya Sovereign Wealth Fund (SWF) membuat pemerintah lebih mudah untuk mendapatkan dana demi pembangunan infrastruktur sehingga tidak terlalu tergantung pada APBN . Besarn

Strategi Investasi Saham Terbaik Untuk Pemula

 Bagi kamu yang baru memulai investasi saham , mungkin terbersit banyak pertanyaan dan keraguan yang ada pada diri kita. Sering sekali, apa yang kita harapkan dalam sebuah investasi, malah terjadi hal yang sebaliknya. Saham yang kita yakini akan naik, ternyata turun terus walaupun kita sudah melakukan average down beberapa kali. Bahkan tidak menutup kemungkinan, saham tersbut akan turun terus dan tidak tahu kapan naiknya. Jangan pernah terbersit di pikiran kita, bahwa jika suatu saham pernah menyentuh suatu harga tertentu, maka sudah pasti akan dia menyentuh harga itu lagi. Semua itu tidak pasti. Yang membedakan itu semua adalah "kinerja perusahaan". Inilah yang membedakan investasi saham dengan investasi yang lainnya. Pada investasi saham ,setiap lembar saham yang kita beli, artinya kita memiliki perusahaan tersebut, kita punya bisnis di perusahaan tersebut.  Jika kinerja perusahaan tersebut semakin hebat setiap kuarter maupun setiap tahunan, maka secara otomatis harga saha

Sabar dan Ikhlas adalah kunci keberhasilan berinvestasi saham

 Terdapat dua kata kunci yang sangat muzarab bagi para investor saham di pasar modal .  Dua kata tersebut adalah Sabar dan Ikhlas . Kesabaran merupakan salah satu hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Peristiwa-peristiwa yang menguji kesabaran kita adalah ketika  1. Saham yang kita beli turun terus harganya 2. Saham yang kita beli harganya tidak naik-naik 3. Saham yang kita beli harganya naik, tetapi kita terlalu cepat untuk menjualnya. Adalah hal yang wajar bagi kita semua jika mengalami peristiwa-peristiwa di atas. Balik lagi, semua itu tergantung dari Plan (Rencana) kita sendiri. Apakah kita ingin berinvestasi untuk jangka panjang atau kita ingin mendapatkan keuntungan yang lebih cepat. Yang kedua adalah ikhlas. Ikhlas juga sangat penting dalam berinvestasi. Setiap hari kita akan melihat beberapa saham yang harganya "terbang" drastis ke angkasa. Seketika itu pula kita ingin ikut membeli saham tersebut tanpa tahu fundamental saham yang kita beli. Dalam beberapa kesempatan,

Kapan waktu terbaik untuk menjual saham?

" Kapan waktu terbaik untuk menjual saham"?, mungkin ini adalah salah satu pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab di dunia investasi. Mudah untuk membeli saham, namun sulit untuk menentukan kapan saham ini harus dijual. Banyak contoh kasus, ketika dijual harga sahamnya malah terbang atau ketika tidak dijual lalu harga sahamnya balik kembali turun bahkan berubah menjadi minus. Ya, semua orang pasti akan mengalami hal-hal seperti ini. Heran saja jika ada banyak orang yang pamer porto seolah-olah ia selalu untung dan tidak pernah rugi. Jelas-jelas itu adalah sebuah penipuan. Bagaimana mungkin dengan banyak melepas anak panah, akurasi kita selalu tepat? Tentu semakin byk anak panah yang kita lepas semakin besar juga peluang kita tidak mencapai target. Balik lagi ke pertanyaan kapan waktu yang tepat untuk menjual saham? Menurut penulis, waktu yang sangat tepat adalah ketika mencapai target yang kita inginkan . Tentukan dahulu berapa persen gain atau berapa jumlah nilai uang

Tips memilih saham untuk Investor Saham Pemula

Memilih saham untuk Investor Saham Pemula merupakan hal yang gampang-gampang sulit untuk dilakukan. Jumlah Perusahaan Terbuka (Tbk) alias yang sudah Go Public di Indonesia ada sekitar 677 perusahaan.  Tentunya kita ingin membeli perusahaan-perusahaan yang memberikan gain terbaik bagi portfolio kita. Manakah saham yang akan memberikan kita keuntungan maksimal? Hal ini sangat sulit untuk dijawab dikarenakan keuntungan maksimal itu sangat relatif.  Bisa saja dengan kenaikan 50% kita sudah cukup puas dan merasa itu sangat maksimal. 2-5% per hari mungkin saja menjadi target harian bagi yang orientasi nya trading. Jadi, untuk memilih saham yang baik dalam investasi kita harus bertanya kepada diri kita sendiri dahulu. Berikut list-list pertanyaan yang mungkin harus kita tanyakan kepada diri kita sendiri 1. Berapa lama kah jangka waktu yang kita targetkan untuk investasi kita tersebut? 2. Saham-Saham Sektor mana yang lebih kita pahami dan cenderung lebih stabil maupun fluktuatif? 3. Berapa be

Sampai Kapan Harga Saham Akan Turun? Kapan titik terendah nya?

Jika kita bertanya : "Sampai Kapan Harga Saham Akan Turun? Kapan titik terendah nya?" maka kita tidak akan mendapatkan jawaban yang pasti. Akan banyak ahli yang memprediksi bahwa dalam setahun ke depan akan turun terus dan ahli yg satu lagi akan memberikan prediksi sebaliknya. Yang mana yang harus kita ikuti? Nobody knows. Tidak ada orang yang tahu dimana titik terendah sebuah saham Yang harus kita ikuti dan cermati adalah saham yang sudah dan akan kita beli. Lupakan IHSG, Dow Jones dan lainnya, fokus lah pada kinerja emiten yang sudah kita beli dan yang menawarkan peluang bagus untuk dibeli. Bagaimana jika harganya turun terus? Tentunya ini adalah berita baik buat kita yang paham akan kondisi dan fundamental emiten yang kita beli. Dengan memiliki money management yang baik, kita tidak akan terlalu merisaukan ke arah mana pasar akan bergerak. Harga sekarang contonya Rp1000 terlihat sudah murah dan mencapai titik terendahnya selama 5 tahun terakhir, namun bukan berarti tida

Apa Tujuan Anda Dalam Berinvestasi Saham?

Sering sekali dalam dunia investasi terjadi perdebatan bahwa saham A adalah saham yg buruk dan sebaliknya. Penting untuk diingat, jangka waktu dan tujuan investasi setiap orang adalah berbeda-beda. Jika anda benar membeli saham dan mendapatkan untung hanya dalam waktu 10 menit, apakah orang yg tidak membelinya adalah orang yg bodoh? Yang terpenting adalah seberapa besar yang kita dapat ketika kita benar dan seberapa besar kerugian yg kita alami ketika kita salah. Temukan tujuan investasi dan trading anda sendiri. 

Produk Domestik Bruto (PDB) vs Kapitalisasi Pasar Bursa Saham Indonesia menggunakan Buffett Indicator

Dilansir dari situs gurufocus.com , jika dihitung dari sejarah Gross Domestic Product Indonesia dari tahun 1990 sampai sekarang 2020 dibandingkan dengan kapitalisasi bursa Indonesia, maka harga saham2 di Indonesia sudah tergolong murah alias Undervalued . GDP Indonesia di Triwulan II tahun 2020 adalah Rp3.687 Triliun, sedangkan total kapitalisasi pasar Indonesia ditutup pada hari perdagangan Untuk Bursa  Berbeda dengan Amerika, yang mana harga sahamnya sudah tergolong "mahal". Untuk Bursa Saham Amerika Serikat (New York Stock Exchange) Mengapa kita penting membandingkan ini? Harga sebuah saham adalah berdasarkan kinerja bisnis nya. Anggap sebuah negara merupakan sebuah perusahaan. Kinerja ekonomi suatu negara tercermin juga salah satunya dari nilai semua perusahaan publik di negara tersebut. Jika GDP (Gross Domestic Product) atau PDB (Produk Domestik Bruto) sebuah negara jauh lebih besar dari nilai kapitalisasi pasar modal nya, maka peluang investasi untuk meraih