Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Investasi

Yuk Mulai Berinvestasi !

Instagram

Hasil Profit Saham 01 Januari 2020 sd 07 Agustus 2020

Apa jadinya jika kita mulai berinvestasi saham pada awal tahun 2020 dan membiarkan saham kita sampai dengan tangggal 07 Agustus 2020? Berikut adalah kira2 gambarannya : Jadi, bagaimana portfolio kamu?  Masih aman?

Cara membeli Saham-Saham Indonesia seperti BRI, BCA, Telkom, dll

Cara membeli saham-saham perusahaan besar Indonesia tidak bisa langsung dengan cara mendatangi perusahaan yang akan kita beli sahamnya. Yang harus kita lakukan adalah membuka rekening saham di Perusahaan Sekuritas. Untuk membuka rekening saham bisa dibaca di artikel berikut ini : Cara Membuka Rekening Saham Online Nah, setelah semua proses pendaftaran selesai. Kalian akan diberikan username, password, dan Pin untuk bertransaksi di pasar modal Indonesia. Baru deh bisa beli saham-saham incaran kalian, seperti  Saham-Saham Sektor Perbankan , seperti : BCA, BRI, BNI, MANDIRI, CIMB Niaga, Danamon,dll. Saham Rokok : Sampoerna, Gudang Garam, Wismilak Inti Makmur,dll Saham-Saham Sektor Consumer Goods : Unilever, Indofood, Kino Indonesia, Sido Muncul,Ultrajaya, dll Saham-Saham Sektor Batubara : Adaro, Bukit Asam, Bayan Resources, Indika Energy, Petrosea, dll Saham-Saham Sektor Perkebunan : London Sumatera, Tunas Baru Lampung, Salim Ivomas, Astra Agro Lestari, dll. Saham Sektor  Properti :

Analisa Fundamental Saham PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

Bank Negara Indonesia merupakan salah satu Bank Buku IV yang memiliki aset yang besar. Covid 19 telah membuat saham BBNI mencapai salah satu titik terendah nya. Pernah menyentuh posisi Rp3300 di bulan Mei 2020. Apakah saham BBNI akan mengalami gain yang luar biasa di masa yang akan datang? Mari kita ulas Profile dan Kinerja Bank BNI di video berikut berikut ini :

Jangan Takut Memulai Investasi Saham !

Mendengar kata "saham" seolah-olah menjadi hal yang sangat tidak disarankan. Masih banyak asumsi di masyarakat yang menganggap bahwa bursa saham adalah tempat penipuan yg resmi. Tentu asumsi itu tidak sepenuhnya salah, tetapi asumsi itu juga bukan asumsi yang benar. Mengapa asumsi demikian bisa terbentuk di masyarakat? Hal ini tak lepas dari banyaknya investasi bodong , penipuan investasi , investasi ilegal yang ada di masyarakat. Banyaknya masyarakat yang tertipu dengan iming2 keuntungan yang luar biasa besar di waktu yang sangat singkat. Jumlah kerugian pun bukan angka yang kecil. Jika ditotal bisa ratusan triliun Rupiah. Itu belum termasuk penipuan2 yang belum dilapor ke OJK. Sedih memang mendengar fenomena ini.  Kurang nya literasi maupun referensi bacaan tentang pasar modal merupakan salah satu alasannya. Tetapi sekarang ini, itu bukanlah alasan lagi. Banyak kok blog-blog, medsos , youtube yang mengulas tentang investasi . Tergantung kita saja, mau mempelajari nya ata

Diversifikasi saham sudah pasti mengamankan aset dari kerugian?

Penting kah kita melakukan diversifikasi? Penting. Akan tetapi, terlalu banyak diversifikasi akan menyebabkan performa keuntungan yang kita dapatkan menjadi berkurang. Jadi saran mimin, pandai2 lah dalam mengatur portfolio kita. Saham yang bagus seharusnya nilai nya lebih besar. Jika ada saham yg lumayan beresiko, yah dicoba dengan uang yg 'kecil' saja.  Coba bayangin ketika kita punya byk saham yg bagus dan ada 1 saham yg naik 50%, tetapi persentase saham tersebut dalam portfolio kita hanya 2% dari total investasi. Sungguh merupakan suatu hasil yg kurang maksimal. Jangan gara2 ingin mendapat untung yg luar biasa, malah jd rugi parah. Tentukan prioritas investing dan trading kita.

Apa itu Bank Buku I, II, III, dan IV?

Dalam dunia perbankan Indonesia, terdapat pembagian Bank menurut modal intinya. Terdapat 4 klasifikasi Bank, yaitu : 1. Bank Buku I 2. Bank Buku II 3. Bank Buku III 4. Bank Buku IV 1. Bank Buku I Bank yang modal intinya  sampai atau kurang dari Rp 1 Triliun. Bank Buku I merupakan Bank yang paling kecil dari keempat jenis Bank di atas. Contoh Bank Buku I : - Bank Maspion - Bank Sulut - Bank Artos - Bank Pundi - Bank Sampoerna - Bank NTB - Bank NTT - Bank Yogyakarta - Bank Dinar Indonesia - Bank Capital - Bank Harda Internasional 2. Bank Buku II Bank yang modal intinya Rp 1 Triliun sampai Rp 5 Triliun. Contoh Bank Buku II : - Bank Sinarmas - Bank Aceh - Bank Riau Kepri - Bank MNC Internasional - Bank BPD Bali - Bank Ekonomi - Bank Sumut - Bank Papua - Bank Nobu - Rabobank Indonesia  - Bank Artha Graha Internasional  - Bank Victoria 3. Bank Buku III Bank yang modal intinya  sampai atau kurang dari Rp5 Triliun sampai Rp30 Triliun. Contoh Bank Buku III : - B

Earning Per Share (EPS) dalam Analisa Fundamental Saham

Dalam Analisa Fundamental Saham , dikenal salah satu cara klasik untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih dari setiap lembar saham yang dimiliki oleh investor. Komponen apa saja yang dimasukin untuk menghitung  EPS  sebuah Emiten ? 1. Laba Bersih per Saham   2. Jumlah Saham yang beredar Bagaimana Cara menghitung Earning Per Share (EPS) ? Laba perusahaan adalah Rp. 2.000.000.000  Jumlah lembar saham perusahaan adalah 100.000.000 lembar   Maka, laba bersih per saham adalah Rp. 2.000.000.000 / 100.000.000 = Rp. 20 / lembar saham. Angka di atas adalah contoh bahwa setiap lembar saham dapat menghasilkan keuntungan Rp20. Jadi, teman-teman gak perlu bingung lagi mengenai EPS. Biasanya, semakin besar EPS suatu emiten maka semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk menghasilkan untung bagi para pemegang sahamnya. Akan tetapi naiknya sebuah EPS emiten bukan hanya karena laba bersih yang meningkat, bisa saja ada faktor lain yg mempengaruhi nya. Faktor yang

Harga Saham Unilever = Rp 4 Juta Per Lembar, Kok Bisa?

Bayangin harga saham PT. Unilever Indonesia Tbk = Rp4 Juta/Lembar. Minimal pembelian adalah 100 lembar alias 1 lot, maka kita harus merogoh kocek Rp400 juta untuk membeli 1 lot saham Unilever. Wow....... Bagaimana sih sejarah nya saham Unilever nominalnya Rp8000 sekarang padahal nilai aslinya adalah Rp4juta per lembar.  Ini dia history nya : Jadi teman-teman tidak perlu bingung lagi Mengapa perusahaan sekelas Unilever harga saham nya Rp8000 sedangkan Bank BCA Rp30.000 ? Terjawab sudah, bahwa kita harus melihat history Corporate Action yang dilakukan suatu emiten. Saham mana saja yang sudah melakukan stock split yg kamu ketahui dan berapa nilai saham sesungguhnya jika tidak melakukan stock split?

Berapa Harga Saham yang Murah?

Berapa sih harga saham yang murah? BBCA harga nya Rp30.000 sedangkan BBRI Rp3000, lantas apakah BBCA mahal dan BBRI murah ? Belum Tentu. Di dalam dunia investasi, kita tidak bisa hanya berpatokan pada harga yang tertera di pasar. Proses pembentukan harga suatu saham sangat dipengaruhi oleh performa emiten tersebut dan satu lagi yang tak kalah penting adalah komponen waktu. Perusahaan-perusahaan hebat sudah melalui banyak periode keemasan maupun periode yang buruk. Sehingga secara jangka panjang, harga saham perusahaan-perusahaan hebat akan mengikuti performa keuangan mereka. Dalam contoh kasus BBRI, harga saham BBRI sekarang ini sudah mengalami Stock Split 1:6 yang artinya sebenarnya harga saham BBRI skrg adalah sekitar Rp18ribuan. Untuk pengertian stock split, akan kita bahas di artikel selanjutnya. Jadi sebelum membeli saham, jangan hanya melihat harga yang tertera saja. Walaupun harga sebuah saham Rp300/lembar belum tentu juga harganya murah. Kita cek dulu, apa value

4 Alasan Klasik Tidak Memulai Investasi Saham

Investasi yang paling mahal dan berharga adalah waktu.  Alasan-alasan klasik yang membuat orang menunda untuk berinvestasi adalah : 1. Takut Rugi. Padahal kerugian bisa diatur dengan manajemen resiko yg baik. Tidak semua saham di bursa mengandung resiko yang tinggi. 2.  Tidak punya uang. Padahal dengan uang Rp100rb pun sudah bisa memulai investasi. 3. Gak sempat liat2 saham setiap hari. Tidak ada yang memaksa kita untuk melihat saham setiap hari, setiap jam, setiap menit, maupun setiap detik. 4. Tidak Paham. Semua orang adalah pemula pada awalnya. Semakin cepat memulai nya, semakin cepat kita belajar dan semakin banyak pengalaman yang kita dapatkan. Kira2 apalagi kendala maupun alasan, mengapa kita masih belum berinvestasi. Coba komen di bawah or tag teman kamu yg belum memulai investasi saham.

Cara dan Langkah Membuka Akun Saham Online

Untuk membuka rekening saham online di Phillip Sekuritas Indonesia diperlukan beberapa syarat. Syarat-syarat membuka akun saham online yang harus dipenuhi adalah : 1. Foto KTP 2. Foto NPWP (Tidak Wajib) 3. Cover Depan Buku Tabungan (Jika menggunakan RDN Bank Mandiri dan Sinarmas)* *Khusus untuk yang ingin membuka Rekening Saham BCA dan Bank Permata, poin yg ketiga tidak diperlukan .  Yang penting kamu sudah mengingat nomor rekening BCA atau Permata nya. Nah satu keunggulan jika kamu sudah memakai rekening BCA atau rekening Bank Permata, kamu tidak perlu print dokumen fisik lagi. Jadi bisa langsung daftar sampai selesai semuanya full online. Jadi melalui handphone kamu, sekarang kamu bisa membuka akun saham online . Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah : 1. Mendownload Aplikasi Resmi Poems (Milik Phillip Sekuritas Indonesia)  Linknya ada disini : Aplikasi Saham 2. Setelah Download, Pilih Open Account. 3. Kemudian pada bagian Saya mengetahui POEMS dari Mitra  jangan lupa diisi